Petrokimia Gresik dan Pupuk Indonesia Blusukan Lagi ke NTT

Petrokimia Gresik dan Pupuk Indonesia Blusukan Lagi ke NTT
DU Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi (ketiga dari kiri) bersama DKU Petrokimia Gresik Robby Setiabudi Madjid (keempat dari kiri) saat bertemu tokoh pangan dan petani di NTT. Foto: supplied

jpnn.com, JAKARTA - Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia (PI) blusukan ke kios-kios dan distributor hingga pulau terluar Indonesia yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), tanggal 10-15 Mei 2024.

Hal ini dilakukan dalam rangka sosialisasi penambahan alokasi pupuk 2024 yang telah ditetapkan Pemerintah dari 4,7 juta menjadi 9,55 juta ton.

Direktur Keuangan dan Umum Petrokimia Gresik Robby Setiabudi Madjid menyampaikan bahwa penambahan alokasi pupuk bersubsidi 2024 juga terjadi di NTT, antara lain alokasi Urea dari sebelumnya hanya 36.408 ton menjadi 62.228 ton.

Kemudian alokasi NPK juga bertambah menjadi 70.244 ton dari alokasi awal 32.858 ton, begitu juga NPK Kakao yang alokasinya bertambah menjadi 659 ton dari sebelumnya 95 ton.

"Kami sudah keliling ke distributor dan kios-kios yang ada di NTT, seperti ke Maumere. Kami juga melihat blusukan ke distributor dan kios di Kepulauan Rote yang menjadi wilayah paling selatan Indonesia. Sosialisasi ini kami lakukan agar penambahan alokasi ini bisa dioptimalkan oleh petani untuk mendorong produktivitas pertanian di NTT, dan ketahanan pangan baik lokal maupun nasional," ujar Robby.

Agar petani dapat mengoptimalkan penambahan alokasi ini, tambahnya, Petrokimia Gresik telah menyiapkan stok pupuk bersubsidi yang cukup di gudang-gudang lini II (provinsi) maupun lini III (kabupaten/kota) di NTT.

Adapun stok pupuk bersubsidi yang disiapkan Petrokimia Gresik untuk NTT, hingga per tanggal 14 Mei 2024 sebanyak 20.557. Persediaan tersebut jauh melampaui stok minimal yang diwajibkan oleh Pemerintah.

Rinciannya, stok Urea bersubsidi sebanyak 12.827 ton atau sekitar 352 persen dari stok minimal yang dipersyaratkan Pemerintah, yaitu 2.324 ton.

Petrokimia Gresik bersama Pupuk Indonesia kembali blusukan untuk menyosialisasikan penambahan alokasi pupuk bersubsidi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News