Petrokimia Gresik Genjot Produktivitas Pertanian di Gorontalo, Hasilnya Memuaskan

Salah satu pupuk yang digunakan adalah Phonska Plus, produk NPK unggulan Petrokimia Gresik.
Hasilnya untuk satu hektare lahan demonstration plot (demplot) menghasilkan jagung pipilan 10,1 ton, sedangkan kebiasaan petani setempat hanya menghasilkan lima ton per hektare.
Demplot jagung ini tidak hanya dilakukan di Desa Tolotio, tapi juga Desa Dutulana'a dan Desa Molowahu.
Selain jagung, hasil panen tomat dan cabai di Desa Tenilo dengan peningkatan produktivitas yang juga signifikan, yaitu tomat 43,2 ton, serta cabai 12 ton.
Panen tomat meningkat 80 persen (naik 19,2 ton) dari sebelumnya 24 ton.
Sedangkan panen cabai meningkat 50 persen (naik empat ton), dari produktivitas sebelumnya delapan ton setiap hektare.
Rahmad menjelaskan pola pemupukan direkomendasikan oleh Petrokimia Gresik dalam setiap demplot. Seperti untuk tanaman jagung menggunakan pupuk organik Petroganik (500 kg/ha), NPK Phonska Plus (300 kg/ha) dan Urea (300 kg/ha).
Sedangkan untuk tomat dan cabai masing-masing menggunakan Petroganik (2.000 kg/ha), NPK Phonska Plus (800 kg/ha), serta ZA (200 kg/ha).
Petrokimia Gresik menggelar panen raya di Desa Tolotio, Kecamatan Tibawa, Gorontalo, Sabtu, 4 Juli 2020. Hasil panen diklaim mencapai dua kali lipat.
- Hadirkan Megawati, Gresik Petrokimia Makin Optimistis Raih Target Juara Proliga 2025
- Petrokimia Gresik Siapkan Pupuk 431 Ribu Ton saat Lebaran, Stok Aman
- Berkah Ramadan, Petrokimia Gresik Blusukan hingga Gelontorkan Bantuan Rp 2 Miliar
- Petrokimia Gresik & Pupuk Indonesia Berbagi Berkah kepada 1.000 Anak Yatim dan 1.500 Guru TPQ
- Semarak Ramadan 2025, Petrokimia Gresik Tebar Bansos hingga Rp 682,5 Juta
- Petrokimia Gresik Pertahankan Proper Emas Kementerian Lingkungan Hidup Selama 4 Tahun