Petronas Umumkan Rekor Profit Tertinggi
Rabu, 16 Juli 2008 – 14:06 WIB
KUALA LUMPUR – Di tengah protes masyarakat atas kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang cukup tinggi, perusahaan energi Malaysia Petronas justru meraup keuntungan besar. Itu tecermin dalam publikasi laporan tahunan mereka Selasa (15/7). Selama tahun anggaran 2007-2008, keuntungan Petronas mencapai MYR 61 miliar (sekitar Rp 164,6 triliun). ”Kinerja kami sangat baik dalam periode ini. Keuntungan yang kami capai merupakan rekor terbaru Petronas Group sepanjang sejarah,” kata Presiden sekaligus Chief Executive Petronas Mohamad Hassan Marican di hadapan wartawan. Di akhir tahun finansial yang lalu, perusahaan energi milik negara itu membukukan keuntungan sebesar MYR 41,5 miliar (sekitar Rp 117,3 triliun). Bagi Petronas, pencapaian tahun lalu juga rekor.
Terus meningkatnya kinerja Petronas tidak lantas membuat perusahaan tersebut berpangku tangan. Diterangkan Hassan, sampai saat ini, pihaknya masih terus berupaya mendapatkan kontrak kerja dengan perusahaan LNG Iran Pars. Konon, nilai kerja sama proyek yang bakal diterapkan di Iran tersebut mencapai angka MYR 6,4 miliar (sekitar Rp 18,1 triliun).
Sejauh ini, negosiasi dengan pemerintah Iran belum mencapai final. Sebab, harga LNG terus meningkat mengikuti lonjakan BBM. ”Kami belum bisa sepakat, karena masih harus memperhitungkan harga serta biaya yang semakin tinggi dan juga keberlangsungan proyek tersebut,” ungkap Hassan. Sebelumnya, proyek tersebut juga melibatkan perusahaan energi Prancis Total. Namun, mereka menarik diri karena alasan politik pekan lalu.
Meskipun sadar Iran sedang menjadi sorotan, Petronas menyatakan tidak akan menarik diri dari rencana kerja sama tersebut. ”Kami akan tetap melanjutkan rencana ini,” tandas Hassan. Menurut dia, peringatan Amerika Serikat (AS) dan Israel terhadap Iran terkait program nuklirnya, tidak akan memengaruhi kerja sama Petronas dan Pars.
Dengan kenaikan harga minyak pada tahun fiskal lalu, Petronas pun menjual BBM lebih mahal sekitar 26,7 persen dibanding tahun lalu. Angka tersebut kembali meningkat tahun ini. Bulan lalu, pemerintah menaikkan harga bensin sebesar 41 persen dan diesel sebesar 63 persen. Periode ini, satu-satunya perusahaan energi itu menyumbang 44 persen pendapatan negara. (AP/AFP/hep)
KUALA LUMPUR – Di tengah protes masyarakat atas kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang cukup tinggi, perusahaan energi Malaysia Petronas
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Jelang Nataru, Kapal Tanker PIS Rokan & PIS Natuna Siap Perkuat Distribusi Energi Nasional
- Pengguna Layanan Ferizy Tembus 2,59 Juta, ASDP Terus Genjot Digitalisasi E-Ticketing
- Wondr by BNI Bidik Generasi Muda, DPK BNI Diprediksi Tembus Lebih dari Rp900 Triliun
- Lewat Cara Ini, Daewoong Kembangkan Talenta Muda di Indonesia
- Peredaran Rokok Ilegal Meroket, Pemerintah Harus Segera Bertindak
- Gandeng Satpol PP, Bea Cukai Bogor Gelar Sosialisasi BKC Ilegal, Ini Tujuannya