Petrus Menyerang Fadli Zon, Rocky Gerung, Anwar Abbas, Ada Kata Licik
Advokat PERADI itu mengungkapkan, menggeneralisir peristiwa kerumunan segelintir warga Maumere dengan kerumunan massa Habib Rizieq jelas tidak kompatibel dan tidak memiliki dasar hukum.
"Menggeneralisir peristiwa kerumunan segelintir warga di Maumere dengan kasus kerumunan massa Rizieq Shihab, jelas tidak kompatibel dan tidak memiliki dasar hukum bahkan telah merendahkan harga diri dan martabat Presiden Jokowi," katanya.
Perbedaan lain dari dua peristiwa itu, lanjut dia, pada kerumunan di Maumere tidak ada ceramah dari Jokowi di hadapan warga yang berkerumun. Namun, hanya murni soal luapan kebahagiaan warga.
"Peristiwa kerumunan warga di Maumere, tidak terdapat motif politik dan ideologi, tidak ada ceramah atau pidato dari Presiden Jokowi di hadapan warga yang berkerumun, tetapi murni soal luapan kebahagiaan dan kegembiraan," tegasnya.
Oleh karena itu, kata Petrus, aneh dan menggelikan jika Fadli Zon, Rocky Gerung, dan Anwar Abbas mencoba menggeneralisir dua peristiwa terdebut.
"Aneh dan menggelikan, jika saja orang seperti Fadli Zon, Rocky Gerung, dan Anwar Abbas secara tidak bertanggung jawab dan licik mencoba menggeneralisir kasus kerumunan massa Rizieq Shihab dengan peristiwa luapan kegembiraan yang menimbulkan kerumunan warga Maumere saat Presiden Jokowi berkunjung pada 23 Februari 2021 yang lalu," pungkasnya. (cr3/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Petrus Selestinus menanggapi omongan Fadli Zon, Rocky Gerung, Anwar Abbas, soal kerumunan massa menyambut Presiden Jokowi di Maumere, NTT.
Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama
- Budayawan Anggap Jokowi Merusak Peradaban Indonesia, Rakyat Perlu Bergerak
- Demi Prabowo, Feri Mengajak Rakyat Kalahkan 20 Calon Kada yang Didukung Mulyono
- Deddy PDIP: Saya Tersinggung, Pak Prabowo Diperlakukan Seperti Itu di Solo
- Gibran Diduga Mulai Bersiap untuk Pilpres 2029, Indikasi Berani Menelikung Prabowo?
- Besok Pilkada, Ayo Bantu Prabowo Lepas dari Pengaruh Mulyono
- Pakar Politik Menyamakan Jokowi dengan Pembunuh Berdarah Dingin, Ini Sebabnya