Petualangan Luka Doncic di Olimpiade Tokyo 2020 Berakhir Pilu
jpnn.com, JAKARTA - Slovenia gagal meraih medali perunggu usai kalah dari Australia di babak perebutan medali perunggu cabang olahraga bola basket beregu putra Olimpiade Tokyo 2020.
Bertanding di Saitama Super Arena, Sabtu (7/8) WIB, Luka Doncic dan kolega dikalahkan dengan skor 107-93 dari Australia. Pada laga tersebut, Doncic finis dengan torehan 22 angka, delapan rebound dan tujuh assist.
Usai laga, Doncic mengaku bangga dengan perjuangan teman-temannya yang dalam debut perdana tampil di ajang Olimpiade mampu menembus empat besar.
"Ini jelas tidak mudah. Kami telah berjuang sampai akhir. Betapa menyenangkan bagi negara saya bisa tampil di Olimpiade untuk pertama bagi kami. Saya sangat bangga dengan kawan-kawan saya” ungkap Doncic.
Dalam perebutan medali perunggu, pemain Australia Patty Mills tampil apik dengan torehan 42 angka dan sembilan assist. Persentase tembakannya pada laga ini bahkan menyentuh angka 48%.
Meskipun pulang dengan tangan hampa, Doncic tampil luar biasa di Olimpiade Tokyo 2020. Luka Doncic mencatat rataan 23 poin per pertandingan. Bukan itu saja, dalam pertandingan perdananya di Tokyo 2020 menghadapi Argentina. Pemain asal tim Dallas Mavericks itu bahkan mencetak 48 poin.
Magis Luka Doncic berlanjut kala dirinya mencatatkan triple double di laga semifinal menghadapi Prancis dengan raihan 16 poin, sepuluh rebound dan 18 assist.
Walaupun belum mampu membawa negaranya lolos ke final, catatan itu membuat Doncic menyamai prestasi Lebron James yang juga mengukir rekor serupa di Olimpiade London 2012.
Perjalanan Luka Doncic di ajang Olimpiade Tokyo 2020 berakhir pilu usai kalah dari Australia di perebutan medali perunggu.
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing
- Dunia Hari Ini: Australia Terbangkan Warganya Keluar Vanuatu
- Australia Juara Menangkap Pengunjuk Rasa Lingkungan
- Lima Anggota Bali Nine Sudah Kembali dan Akan Hidup Bebas di Australia
- Menpora Dito Apresiasi RANS Simba Bogor yang Beri Dampak Positif Terhadap Basket Tanah Air
- Sekolah di Australia yang Menutup Program Bahasa Indonesia Terus Bertambah, Ada Apa?