Petugas Lapas Diingatkan Tak Beri Karpet Merah bagi Koruptor
jpnn.com, JAKARTA - Aktivis 1998 Hariman Siregar mengungkapkan, oknum petugas lapas biasa memperlakukan istimewa terpidana kasus korupsi. Bisa dibilang, para oknum itu cenderung senang jika yang masuk penjara adalah koruptor.
Hal itu disampaikannya ketika dimintai pendapatnya terkait napi kasus korupsi, Setya Novanto yang mendapatkan keistimewaan di Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat.
Menurut Hariman, pelakuan akan berbeda bila yang masuk adalah terpidana atau napi pidana politik atau kriminal biasa.
Misalnya kasus kekerasan sampai pembunuhan dan atau karena difitnah seperti dirinya. Itu hanya mendapatkan sakit dan derita dalam penjara.
"Tapi kalau koruptor lebih nyaman di lapas. (Sukamiskin malahan labih nyaman) oknum petugas Lapas berbahagia sekali kalau yang masuk napi koruptor. Di dalam seperti Sinterclass. Malam selama ditahan bisa pulang pada waktu tertentu," kata dia.
Kata dia, tidak ada jaminan untuk bisa mengubah mental napi koruptor. Apalagi untuk sekelas Setya Novanto.
Karena itu, kata dia, yang harusnya diubah adalah sikap oknum petugas lapas agar taat aturan untuk memberi efek jera bagi napi.
"Jadi selama di dalam tidak akan mengubah mental para koruptor ! Selama oknum petugas lapas mental nya harus di "cuci" dulu," katanya.
Para oknum petugas lapas diingatkan agar taat aturan untuk memberi efek jera bagi napi.
- PKN Usulkan Dua Hal Ini Terkait Pemberantasan Korupsi
- Prabowo Usul Pengampunan Koruptor, Nasir Djamil Singgung Inisiatif Menteri
- Tidak Sepakat dengan Prabowo, Gus Falah: Koruptor Tetap Dihukum dan Uang Rasuah Disita
- Jaksa Agung ST Burhanuddin Dinilai Sukses Selamatkan Uang Kerugian Negara dari Koruptor
- Bekas Wali Kota Cimahi Ajay Priatna Bebas dari Lapas
- Pernah Vonis Bebas Koruptor, Hakim Ansori Didesak Memihak Masyarakt di PK Mardani Maming