Petugas Pemakaman di Jakarta Mulai Khawatir
Angka kematian di Jakarta telah mencapai 1.347, sementara total angka kematian di masa pandemi secara nasional sebanyak 8.336.
Jumlah warga Indonesia yang tertular virus corona pun telah melebihi angka 200.000 orang.
Baca juga artikel terkait
- Catatan setengah tahun penanganan pandemi virus corona di Indonesia
- Di balik tingginya angka kematian saat Indonesia melawan pandemi virus corona
- Kapan COVID-19 berakhir? Mungkin jawabannya bisa ditemukan dari sejarah pandemi
- Mengapa setelah sembuh COVID-19 tetap kehilangan indra penciuman?
Nadi mengatakan sudah lebih dari 2.600 penguburan dilakukan di delapan kavling baru TPU Pondok Ranggon sejak pandemi dimulai pada Maret lalu.
Meski ia menolak memberitahu berapa sisa lahan kuburan yang tersedia, ia pernah mengatakan kepada Kompas.com jika TPU Pondok Ranggon hanya mampu menyisakan lahan untuk 1.100 jenazah.
"Ya bisa saja bulan Oktober habis, tapi itu kan tergantung berapa banyak orang yang meninggal," ujarnya saat dihubungi ABC Indonesia.
Potensi kekurangan lahan kuburan juga dilaporakan di sejumlah provinsi lainnya, seperti di TPU Keputih dan TPU Babat Jerawat di Surabaya dan TPU di kota Cimahi, Jawa Barat.
Photo: Salah satu kampanye untuk menyadarkan bahayanya virus corona di sejumlah daerah di Indonesia, sebuah peti mati bohongan dibawa keliling. (AP: Achmad Ibrahim)
Nadi bin Eji sudah bekerja di taman pemakaman umum (TPU) Pondok Ranggon, Jakarta Timur sejak tahun 1997
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Lestari Memorial Park, Tempat Peristirahatan Terakhir yang Damai
- DPRD Usulkan Nama Pj Gubernur, Heru Budi Terhempas
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya