Petugas Pemakaman di Jakarta Mulai Khawatir

Petugas Pemakaman di Jakarta Mulai Khawatir
Lebih dari 8.000 warga Indonesia telah kehilangan nyawa mereka saat pandemi COVID-19. (Foto: Arbain Rambey)

Gubernur Anies Baswedan telah menyangkal laporan jika Jakarta akan kekurangan lahan kuburan.

Senin lalu (7/09), Anies mengatakan jika pemerintahannya sudah memilih sejumlah lokasi alternatif untuk lahan kuburan baru.

"Semua lokasi dan lainnya sudah disiapkan sejak bulan Maret. Bahkan, pada Maret itu, sudah disiapkan alternatif tempatnya," kata Anies.

Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta tidak memberikan tanggapan saat diminta keterangan oleh ABC Indonesia soal hal ini.

Tapi Nadi berharap Pemerintah DKI Jakarta memilih lokasi dengan berhati-hati agar menghindari penolakan dari warga setempat.

"Di kota-kota lain saya dengar warganya pernah menolak keberadaan makam untuk menguburkan jenazah pasien COVID-19," katanya.

Petugas Pemakaman di Jakarta Mulai Khawatir Photo: Lebih dari 200.000 orang di Indonesia telah dinyatakan tertular virus corona hingga awal September 2020. (AP: Tatan Syuflana)

 

Jenazah disemprot disinfektan dan dimasukkan ke dalam peti

Lebih dari 100 dokter di Indonesia menjadi korban yang meninggal akibat virus corona sejak Pemerintah Indonesia mengumumkan kasus COVID-19 pertama kalinya enam bulan lalu.

Nadi bin Eji sudah bekerja di taman pemakaman umum (TPU) Pondok Ranggon, Jakarta Timur sejak tahun 1997

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News