Petugas Pemakaman di Jakarta Mulai Khawatir
Jumat, 11 September 2020 – 05:05 WIB

Lebih dari 8.000 warga Indonesia telah kehilangan nyawa mereka saat pandemi COVID-19. (Foto: Arbain Rambey)
"Kami boleh hadir di pemakaman. Tapi kami tidak boleh mendekat atau menyentuh. Tidak ada kebaktian pemakaman. Kami berdoa saja masing-masing," ujarnya.
Tambahan laporan oleh Max Walden
Nadi bin Eji sudah bekerja di taman pemakaman umum (TPU) Pondok Ranggon, Jakarta Timur sejak tahun 1997
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pemprov DKI Jakarta Buka Rekrutmen 1.652 Petugas PPSU
- Anak Titiek Puspa Ungkap Alasan Keluarga Pakai Baju Putih di Pemakaman Sang Ibunda
- Kerabat hingga Masyarakat Ikut Antar Jenazah Titiek Puspa ke Peristirahatan Terakhir
- Pemakaman Ray Sahetapy Ditunda Hingga 4 April, Ini Alasannya
- OSO Pimpin Pemakaman Ketua Dewan Guru KKI Imam Budiarto Buchori
- Muhammadiyah Jakarta Minta Izin kepada Pramono Terkait Pembangunan Universitas