Petugas Penyuplai Air Bersih Sudah Biasa Hadapi Emosi Warga
jpnn.com - Musim kemarau menuntut para pegawai BPBD Trenggalek, Jatim, yang bertugas penyuplai air bersih ke warga harus kerja keras. Tak jarang mereka harus menginap di rumah warga, agar suplai air tersebut berjalan efektif.
AGUS MUHAIMIN - Trenggalek
Gersang. Itu kesan pertama ketika wartawan Radar Trenggalek (Jawa Pos Group) menginjakkan kaki di perbukitan Desa Jatiprahu, Kecamatan Karangan, kemarin(6/9).
Sebuah mobil tangki berkapasitas 4 ribu liter terlihat tengah mengisi tandon air di desa tersebut.
Ya, pada saat musim kemarau, para petugas ini harus dengan sabar melayani masyarakat yang membutuhkan air bersih.
Pada awal-awal kekeringan, seperti bulan ini biasanya cukup ditangani oleh beberapa personel. Namun saat puncak kekeringan, mereka harus bolak-balik dari pusat kota menuju daerah yang terdampak kekeringan.
Karakter daerah Trenggalek yang didominasi pegunungan pun menjadi tantangan yang harus dihadapi setiap tahun.
Saat sekarang ini, kegiatan distribusi air bersih bisa dikatakan santai. Per hari rata-rata 5 sampai 6 tangki ditransfer ke tandon atau tempat-tempat penampungan air bersih di beberapa daerah.
Petugas penyuplai air bersih harus kerja keras di musim kemarau seperti saat ini.
- Pemkot Semarang Salurkan Air Bersih ke Wilayah Kekeringan
- BPBD Salurkan 3 Juta Liter Air Bersih Hadapi Kekeringan di Aceh Besar
- Penjelasan Pakar soal Cuaca di Bandung Jauh Lebih Dingin Saat Musim Kemarau
- BMKG Ingatkan Waspada Potensi Karhutla di Wilayah NTB
- BMKG Minta Warga di Manggara Barat Waspada Gelombang Tinggi pada Musim Kemarau
- BPBD Sumsel Ajukan 10 Helikopter Untuk Antisipasi Karhutla