Petugas Penyuplai Air Bersih Sudah Biasa Hadapi Emosi Warga

Petugas Penyuplai Air Bersih Sudah Biasa Hadapi Emosi Warga
Petugas BPBD Trenggalek tengah mengisi tandon di Desa Jati Prahu, Kecamatan Karangan, kemarin (4/9). Foto: AGUS MUHAIMIN/RADAR TRENGGALEK

Namun saat musim kemarau datang, sudah hampir bisa dipastikan daerah tersebut memerlukan bantuan air bersih dari orang lain.

Medan yang naik turun dan kondisi jalan terjal menjadi kendala utama mendistribusikan air tersebut.

Bahkan, setiap momen kekeringan sudah dipastikan membutuhkan personel dobel untuk mencukupi kebutuhan air di daerah ini.

“Biasanya kami gantian. Jadi ada petugas yang bermalam di sana untuk mendistribusikan air,” katanya.

Dikatakan dia, di Panggul memang terdapat sumber dari PDAM yang bisa disalurkan kepada warga yang terdampak kekeringan.

Namun, karena daerah terdampak kekeringan tersebut cukup jauh, sehingga cukup melelahkan jika petugas berangkat dari kantor alias wilayah kota.

Untuk itu sebagian personel harus menginap di sana (Panggul,red) agar fisik petugas tidak drop. “ Wah kalau berangkat dari kantor terus ke lokasi kekeringan ya jauh sekali,” kata kukuh.

Biasanya, para petugas ini memanfaatkan kantor kecamatan atau rumah seorang perangkat desa menjadi tempat istirahat atau bermalam saat suplai air bersih tersebut.

Petugas penyuplai air bersih harus kerja keras di musim kemarau seperti saat ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News