PGA LIV
Oleh: Dahlan Iskan
Saya kan pernah mengajaknya nonton siaran langsung sepak bola pada jam 02.00. Ia tampak ikhlas ketika berangkat. Tetapi sebelum 10 menit saya lirik ia: sudah tertidur pulas di kursi.
Pesaing PGA Tour itu menyebut dirinya Liga LIV. Itu angka Romawi untuk 54.
Pertandingan di Liga LIV memang selalu 54 holes. Sistem pertandingannya memang sedikit berbeda dengan yang di PGA Tour. Yang juga beda: besarnya hadiah bagi pemenangnya.
Hadiah di PGA Tour Anda sudah tahu: tahun ini naik menjadi USD 1,5 juta. Sekitar Rp 15 miliar. Hanya untuk juaranya. Hanya sekali event. Setahun bisa 12 event.
PGA Tour harus menyediakan hadiah total USD 1,5 miliar setahun –hitung sendiri berapa rupiah. Itu bisa untuk membelikan kompor listrik induksi bagi seluruh orang miskin di Indonesia.
Meski begitu mahal, masih ada yang mau menyaingi. Uang sudah seperti uban di rambut.
Di Liga LIV hadiah itu dibuat hampir tiga kali lipatnya: USD 4 juta. Masuk 10 besar pun sudah dapat hadiah. Masuk 5 besar dapat hadiah lagi. Dan bila juara ada tambahan lagi yang sangat besar.
Bahkan untuk tahap awal ini, Liga LIV membayar siapa pun yang mau pindah dari PGA Tour. Memang Liga LIV mengincar juara-juara PGA. Termasuk ranking atasnya. Agar pindah semua ke Liga LIV.