PGI: Tak Boleh Ada Kompromi Terhadap Pelaku Teror

PGI: Tak Boleh Ada Kompromi Terhadap Pelaku Teror
Kepala Humas PGI Jeirry Sumampow. Foto : dok jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) menilai pelaku maupun aktor intelektual bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu merupakan orang-orang yang tak menginginkan Indonesia damai di bawah ideologi Pancasila.

"Teror bom ini adalah upaya merongrong kewibawaan Pancasila sebagai ideologi negara. Salah satu tujuannya memecah belah dan disintegrasi bangsa," ujar Kepala Humas PGI Jeirry Sumampow di Jakarta, Kamis (25/5).

Karena itu, PGI kata Jeirry, meminta pemerintah menangani kasus-kasus yang ada dengan bersungguh-sungguh. Baik kasus bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu maupun teror-teror lainnya.

"Tak boleh ada kompromi terhadap pelaku teror bom ini," ucap Jeirry.

Selain itu, PGI juga mendorong agar pemerintah lebih menggiatkan program deradikalisasi. Dengan demikian masyarakat bisa lebih aktif terlibat melawan radikalisme dan terorisme.

"PGI mengimbau seluruh elemen bangsa tetap bersatu dan tidak takut menghadapi segala bentuk ancaman teror bom," tutur Jeirry.

Selain itu, PGI juga mengimbau seluruh masyarakat tetap tenang, tidak terprovokasi dan menyerahkan penanganan kasus yang terjadi pada pihak yang berwajib.

"Bersihkan diri dan damaikan hati dalam merayakan hari suci keagamaan," pungkas Jeirry.(gir/jpnn)


Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) menilai pelaku maupun aktor intelektual bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu merupakan orang-orang


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News