PGN Bangun Jargas 21 Ribu Rumah di Tarakan
jpnn.com - TARAKAN - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menugaskan kepada PT Perusahaan Gas Negara (PGN), untuk membangun jaringan gas (Jargas) rumah tangga ke 21 ribu sambungan rumah di Tarakan, Kalimantan Utara.
Direktur PGN Dilo Seno Widadgo mengatakan, bahwa sambungan gas rumah tangga sebanyak 21 ribu rumah di Tarakan itu, meliputi tujuh sektor di enam kelurahan. Yakni Kelurahan Kampung 1 Skip, Kelurahan Gunung Lingkas, Kelurahan Karang Anyar, Kelurahan Pamusian, dan Kelurahan Selumit.
"PGN sangat siap menerima kepercayaan dari pemerintah untuk membangun jaringan gas rumah tangga di Tarakan," ujar Dilo dalam siaran persnya, Sabtu (7/5).
Dilo menambahkan untuk memperlancar pembangunan jaringan gas rumah tangga, PGN berharap dukungan dari masyarakat maupun pemerintah daerah.
Saat ini, sambung Dilo, sudah sebanyak 3.366 rumah tangga di Tarakan, yang memanfaatkan energi baik gas bumi dari PGN. Rumah itu berada di Kelurahan Sebengkok dan Kelurahan Karang Balik, Tarakan.
"Jaringan gas itu dibangun Kementerian ESDM pada 2010 dan kemudian pengelolaanya dipercayakan kepada PGN," jelasnya.
Dengan tambahan 21.000 sambungan yang dibangun PGN tahun ini, maka akan ada sekitar 24.336 rumah tangga di Tarakan yang menikmati gas bumi.
Selain di Tarakan, pemerintah juga menugaskan PGN untuk membangun jaringan gas bumi di Surabaya sebanyak 24 ribu sambungan gas rumah tangga dan di Batam sebanyak empat sambungan. (chi/jpnn)
TARAKAN - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menugaskan kepada PT Perusahaan Gas Negara (PGN), untuk membangun jaringan gas (Jargas) rumah
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru