PGN Perluas Jaringan Pipa Gas di Kawasan Bisnis Batam
jpnn.com - BATAM - PT Perusahaan Gas Negara (PGN) saat ini tengah menyelesaikan proyek pipa gas bumi di kawasan bisnis Nagoya, Batam, Kepulauan Riau. Direktur PGN Dilo Seno Widagdo mengatakan, proyek pipa distribusi gas bumi di wilayah Nagoya, Pulau Batam sepanjang 18,3 km akan segera rampung.
"Proyek di Nagoya sudah mencapai lebih dari 90 persen, diperkirakan Mei tahun ini rampung," ujar Dilo Seno Widagdo dalam siaran persnya, Senin (18/4).
Dengan selesainya proyek ini, ditargetkan rumah makan, hotel, mal hingga industri di Kawasan Bisnis Nagoya bisa segera menikmati pasokan gas bumi dari perseroan.
Selain Nagoya, PGN juga sedang menyelesaikan proyek jaringan gas bumi atau city gas sebanyak empat ribu sambungan rumah tangga. Proyek yang berlokasi di Kawasan Batu Aji, Batam ini merupakan penugasan dari Kementerian ESDM.
Dilo menambahkan, saat ini pipa gas bumi yang dimiliki dan dioperasikan PGN di Batam sepanjang 123 km. "Dengan selesainya proyek pembangunan pipa distribusi Nagoya ini, jumlah pipa distribusi gas bumi di Batam menjadi 141,3 km," ungkap Dilo.
Sampai saat ini, PGN di Batam telah memasok gas bumi ke 672 pelanggan dengan rincian, 39 industri besar, 36 pelanggan komersial seperti restoran hingga hotel, serta 597 rumah tangga.
"PGN akan terus agresif membangun infrastruktur gas bumi nasional, untuk pemanfaatan gas bumi yang efisien dan ramah lingkungan bagi masyarakat," tandas Dilo. (chi/jpnn)
BATAM - PT Perusahaan Gas Negara (PGN) saat ini tengah menyelesaikan proyek pipa gas bumi di kawasan bisnis Nagoya, Batam, Kepulauan Riau. Direktur
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Polda Jawa Barat Gagalkan Peredaran 1 Juta Butir Obat Keras Ilegal
- PPPK 2024 Tahap II: Kaltim Siapkan 9.195 Formasi, Ada Syarat Umum & Khusus Bagi Pelamar
- Ratusan Polisi Bersiaga Amankan Wisuda di Kampus Unpar Bandung Pascateror Bom
- Polisi Gerebek Kampung Narkoba di Banyuasin, 8 Orang Ditangkap
- Kinerja Transparan, Pemkab Bekasi Raih Predikat Kabupaten Informatif
- Pemda Mengasumsikan 2025 Masih Ada Honorer, Gaji Jangan Lagi 3 Bulan Sekali