PGRI Diistimewakan, Kemdiknas Dituding Diskriminatif
Jumat, 01 Juli 2011 – 00:01 WIB

PGRI Diistimewakan, Kemdiknas Dituding Diskriminatif
JAKARTA - Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) dituding bertindak diskriminatif terhadap organisasi guru yang ada selama ini. Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FGSI), Retno Listyarti, mengatakan bahwa diskriminasi terhadap organisasi guru itu terlihat dari sikap pemerintah yang selalu mengistimewakan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
Menurutnya, hanya guru-guru PGRI saja yang ditempatkan di posisi strategis. "Khususnya pada penempatan orang-orang PGRI dalam Badan Pembinaan profesi Guru yang merupakan badan pengganti Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (PMPTK),” terangnya ketika audiensi dengan Komisi X DPR RI, Jakarta, Kamis (30/6).
Retno juga menuturkan bukti lainnya, seperti APBD di beberapa daerah yang hanya mengalokasikan dana untuk PGRI dan bukan untuk organisasi guru yang lain. “Contohnya, di Medan, Sumatera Utara. Ketua PGRI mendapat mobil dinas berplat merah. Ironisnya, di Medan juga ada serikat guru Medan (SGM), namun tidak mendapatkan fasilitas apapun dari pemerintah daerah,” ucapnya.
Lebih lanjut dikatakan, kenyataan tersebut sudah menyalahi ketentuan dalam UU Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Sebab, Pasal 39 ayat (3) UU Guru dan Dosen menyatakan bahwa guru berhak mendapat perlindungan hukum dari tindak diskriminatif, kekerasan, intimidasi atau perlakuan tidak adil dari pihak birokrasi atau pihak lainnya.
JAKARTA - Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) dituding bertindak diskriminatif terhadap organisasi guru yang ada selama ini. Sekretaris Jenderal
BERITA TERKAIT
- Kompetisi Inovasi Teknologi Elektro Trisakti Cup 2025 Targetkan Siswa SMA Sederajat
- ITS Gandeng Ganesha Menyosialisasikan Penerimaan Mahasiswa Baru FTSPK
- Pesantren 1.000 Cahaya, Misi Pendidikan Ramadan untuk Anak Yatim dan Disabilitas
- Pemprov Jabar Bakal Tebus 335.109 Ijazah Siswa Menunggak Uang Sekolah, Duitnya Rp 1,3 T
- Ruang Pintar PNM Perluas Akses Pemberdayaan Ibu dan Anak
- BINUS University Kukuhkan 7 Guru Besar Sekaligus di Awal 2025