PGRI: Guru Belum Siap Hadapi Kurikulum Baru
Jumat, 23 November 2012 – 02:20 WIB

PGRI: Guru Belum Siap Hadapi Kurikulum Baru
Misalnya guru perlu diberikan diklat sesuai kebutuhan. Contoh, ketika seorang guru tidak mempunyai kemampuan metodologi yang baik,itulah yang harus dipentingkan. Sehingga diklat mampu menambah kekurangan guru, menjawab kebutuhan guru, sehingga menjadi guru yang baik.
Baca Juga:
Pihaknya mengaku sudah menyampaikan ketidak siapan guru menghadapi kurikulum baru ini ke Kemdikbud. Pengalaman, perubahan kurikulum di Indonesia itu selalu gagal karena guru tidak disiapkan.
"Perubahan kurikulum itu bukan karena pernyataan menteri, bukan karena bukunya dicetak, bukan karena kepala sekolah siap. Guru siap tidak melakukan perubahan di depan kelas. Karena sesungguhnya perubahan kurikulum adalah perubahan sikap guru mau melakukan perubahan di dalam kelas," tegasnya.
Guru bisa melakukan perubahan ketika dia memahami, dan mampu melaksanakan, termasuk metodologinya, medianya, proses pembelajaran. Kalau guru tidak mau melakukan perubahan, kata Sulistyo, guru hanya akan memberitahu kepada anak didiknya bahwa ada kurikulum baru, sementara dia akan melakukan hal yang sama dengan kemarin.
JAKARTA - Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Sulistyo, mengatakan, guru belum siap menghadapi perubahan kurikulum pendidikan
BERITA TERKAIT
- Soal Penjurusan di SMA, Mendikdasmen: Arahan Presiden Agar Dikaji Lebih Dalam
- Ratusan Siswa SLTAK Penabur Jakarta Berlaga di Science Project Challenge 2025
- EF Kids & Teens Kini Menjadi English 1, Wajah Baru Pendidikan Bahasa Inggris
- CIES 2025: Tanoto Foundation Ungkap Strategi Efektif Pelatihan Guru
- 28 PTN Top Siapkan 17.909 Kursi Jalur SMMPTN-Barat 2025
- Ini Tujuan Bea Cukai Kenalkan Peran dan Fungsinya Kepada Murid TK hingga SMK