PGRI: Honorer Sudah Lama Diperlakukan Tidak Manusiawi
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB-PGRI) Sulistyo mendukung penuh aksi demonstrasi ribuan guru dan tenaga honorer K2 di komplek Parlemen Jakarta, Kementerian PAN-RB dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Rabu (15/9).
Aksi itu menurutnya wajar dilakukan karena para guru dan tenaga honorer K2 sudah bertahun-tahun mendapat perlakuan tidak wajar dan manusiawi dari pemerintah.
"Guru honorer dan tenaga honorer K2 pada umumnya sudah sangat lama memperoleh perlakuan tidak wajar dan manusiawi, padahal mereka sudah membantu tugas pemerintah dan tugas negara dalam mendidik dan mengatasi kekurangan guru," kata Sulistyo di komplek Parlemen Jakarta.
Sulistyo yang juga senator asal Jawa Tengah menyebutkan bahwa Indonesia saat ini mengalami kekurangan guru, terutama guru SD. Namun, pemerintah menurutnya merasa nyaman dengan diisinya posisi kosong itu oleh guru honorer tanpa memikirkan kesejahteraan mereka.
"Tapi status maupun kesejahteraannya tidak pernah dipikirkan oleh pemerintah. Sampai saat ini tidak ada sedikit pun pemerintah mengusulkan, padahal dalam UU Guru dan Dosen pasal 14 ayat 1 huruf a, disebut guru itu berhak untuk mendapat penghasilan minimal di atas kebutuhan minimal dan jaminan kesejahteraan sosial," tegasnya.
Selain itu, guru honorer itu juga masuk ke golongan guru tetap menurut PP 74 tentang Guru, pasal 10 ayat 8, yang berhak mendapat tunjangan profesi, seperti yang diatur dalam Pasal 15. Tapi pada kenyataannya belum ada guru honorer yang mendapat sertifikasi.
"Pemerintah mengabaikan, karena yang bisa sertifikasi hanya guru tetap dan guru yayasan. Ini digegradasi Kemendikbud karena mereka tidak berhak mendapat sertifikasi," tambahnya.(fat/jpnn)
JAKARTA - Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB-PGRI) Sulistyo mendukung penuh aksi demonstrasi ribuan guru dan tenaga honorer
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kasus Polisi Tembak Polisi, Ini Permintaan Walhi kepada Kapolri
- Prabowo Dinilai Berhasil Membawa Investasi Jumbo dan Gibran Sukses Jaga Stabilitas Politik di Tanah Air
- KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu Tersangka, Ada Uang Rp15 M, Peras untuk Pilkada
- Mensos Gus Ipul Beri Bantuan Biaya Perbaikan Rumah Kepada Korban Longsor di Padang Lawas
- ASR Komitmen Bangun Penegakan Hukum Transparan & Adil di Sultra
- Hendri Satrio jadi Ketua IKA FIKOM Unpad