PGRI: Jangan Sampai Proyek Laptop Rp 17 Triliun Bagaikan ‘Candi Hambalang’ yang Mangkrak
jpnn.com, JAKARTA - Dewan Pembina PGRI Dudung Nurullah Koswara mengkritisi pengadaan laptop di sekolah yang menelan dana Rp 17 triliun.
Menurut dia, besaran anggaran belanja laptop itu sangat luar biasa di tengah situasi ekonomi nasional yang tengah sulit.
Namun, Dudung berharap dana Rp 17 triliun tersebut mampu memerdekakan sekolah di republik ini dari keterbatasan teknologi dan informasi.
Terlebih lagi, digitalisasi sekolah sedang menjadi target pemerintah.
Sebab, sekolah tanpa basis IT bisa menyebabkan pendidikan tertinggal.
"Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan sudah menyatakan terdapat enam produsen laptop dalam negeri dengan nilai tingkat kandungan dalam negeri 25 persen. Menghidupkan produsen laptop dalam negeri itu baik," kata Dudung kepada JPNN com, Senin (9/8).
Dia melanjutkan bahwa memberikan atau memfasilitasi sekolah terkait IT juga baik.
Apalagi, era digitalisasi sekolah dan wabah Covid-19 menuntut pembelajaran menggunakan perangkat IT.
Dewan Pembina PGRI Dudung Nurullah Koswara mengkritisi pengadaan laptop sekolah dengan nilai fantastis Rp 17 triliun.
- Gelar Aksi Damai, Guru Honorer R2-R3 Minta Pemprov Banten Menyelesaikan Formasi PPPK
- Sebegini Jumlah ASN Pensiun per Bulan, Butuh Banyak PNS dan PPPK
- Berapa Jam Kerja PPPK Paruh Waktu? Simak Penegasan KemenPANRB
- 5 Berita Terpopuler: KemenPAN-RB Loloskan Semua Honorer, tetapi Jangan Menolak PPPK Paruh Waktu, Semoga Masih Ada Harapan
- Demo Honorer R3 Hari Ini, Ketua: Jangan Ada Lagi Kata Paruh Waktu!
- 5 Berita Terpopuler: Nasib Honorer Non-database BKN Jelas, tetapi Masih Ada yang Gagal PPPK, Mengkhawatirkan