PGRI Minta Pendidikan Tidak Dipolitisasi
Selasa, 01 Februari 2011 – 00:33 WIB

PGRI Minta Pendidikan Tidak Dipolitisasi
JAKARTA — Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI), mendesak kepada pemerintah secara keseluruhan untuk menghentikan praktek – praktek politisasi di bidang pendidikan. Ketua Umum Pengurus Besar PGRI, Sulistyo, menganggap politisasi pendidikan telah merusak dunia pendidikan baik di tingkat nasional, provinsi, maupun kabupaten/kota. Minimnya dana pendidikan yang ada, berdampak pada tersendatnya proses rehabilitasi sekolah. Sehingga, rencana untuk mencapai standar pelayanan minimal pendidikan sulit untuk terpenuhi.
Menurut Sulistyo, anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBN memang cukup besar. Namun pada kenyataannya, dana tersebut harus dibagi ke beberapa kementerian dan lembaga serta dialokasikan besar untuk gaji.
Baca Juga:
“Jika begitu, maka bisa dikatakan anggarannya sangat sedikit. Apalagi anggota DPR juga banyak yang mengambil anggaran pendidikan untuk melakukan studi banding,” ungkap Sulistyo kepada wartawan di Jakarta, Senin (31/1).
Baca Juga:
JAKARTA — Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI), mendesak kepada pemerintah secara keseluruhan untuk menghentikan praktek – praktek
BERITA TERKAIT
- Sinergi Bakti Mulya 400 International School & Eka Hospital Cibubur dalam Semarak Ramadan
- Ini Solusi Wali Kota Agustina untuk Anak Kurang Mampu yang Tak Diterima di Sekolah Negeri
- Optimalkan Pembelajaran Selama Ramadan, Educa Group Hadirkan Kisah Teladan Nabi
- Tanggapi Keputusan UI soal Disertasi Bahlil, Mendiktisaintek: Rasanya...
- Instruksi Rektor UI soal Disertasi Bahlil, Singgung Kualitas dan Substansi
- Waka MPR Lestari Moerdijat Dorong Layanan Pendidikan yang Merata Segera Diwujudkan