PGRI: Sertifikasi Guru Tak Tepat Sasaran
Senin, 23 November 2009 – 18:08 WIB
JAKARTA - Program sertifikasi guru di Indonesia dipandang perlu diperbaiki. Bahkan, karena kurangnya sosialisasi dari pihak pemerintah daerah, terutama di kabupaten/kota, hal itu berimbas pada tidak tepatnya sasaran sertifikasi tersebut. "Selama ini, peraturan pemerintah yang mengatur sertifikasi guru masih saling berbenturan dengan aturan lainnya. Dari segi pendanaan, sertifikasi guru mengambil rujukan dari Menteri Pendidikan Nasional. Tapi masih perlu dikaji kembali, agar aturan yang satu dan lainnya lebih sinkron," papar Sulistiyo lagi.
"Selama belum ada kesamaan pandangan antara pihak eksekutif dan legislatif dalam persoalan pendanaan program sertifikasi ini, dari hasil sementara pemantauan kita, sertifikasi ini belum siap dilaksanakan untuk tahun 2010. Banyak kerancuan dalam proses sertifikasi guru ini," kata Dr Sulistiyo MPd, Ketua PB PGRI, di Jakarta, Senin (23/11).
Sulistiyo menilai, program ini belum terlalu matang untuk dijalankan, alias masih banyak yang perlu diperbaiki. Perbaikan ini menurutnya penting dilakukan, agar program sertifikasi untuk sekitar 2,2 juta guru di Indonesia itu tidak menimbulkan masalah di lapangan dan ke depannya.
Baca Juga:
JAKARTA - Program sertifikasi guru di Indonesia dipandang perlu diperbaiki. Bahkan, karena kurangnya sosialisasi dari pihak pemerintah daerah, terutama
BERITA TERKAIT
- Bantu Siswa di Kaldera Toba, PGTS dan GO Buka Program Bimbel Persiapan Masuk PTN 2025
- Mitigasi Inklusif Kolaboratif Organisasi Jadi Model Ideal Hadapi Bencana Nonalam Pandemi
- Santri Disabilitas di Bandung Terima Beasiswa Pendidikan Khusus
- Kuliah Tamu di BINUS University, Dosen FISIP UPNVJ Bicara soal Netnografi
- Siap-siap! Sumbangsih Cup 2025 Segera Digelar, Dijamin Seru dan Meriah
- Unika Atma Jaya Resmikan School of Bioscience, Technology, and Innovation