PGRI Sorot Mutasi Guru Massal di Boyolali
Kuat Dugaan Adanya Muatan Politik
Kamis, 29 Desember 2011 – 07:48 WIB
JAKARTA - Dugaan mutasi asal-alasan dan kental muatan politik benar-benar terjadi. Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) menerima laporan jika pergantian tahun 2011-2012 di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, akan diramaikan dengan mutasi 1.500 guru. Kasus sejenis, juga menimpa ribuan guru hampir di seluruh provinsi di Indonesia.
Dalam paparannya di forum Refleksi Bidang Pendidikan 2011 di Jakarta kemarin (28/12), Ketua Umum PB PGRI Sulistyo mengatakan, jika benar-benar upaya mutasi 1.500 guru di Kabupaten Boyolali ini didasarkan nuansa politik, bisa mencoreng muka dunia pendidikan. "Selama ini kan hanya menjadi gunjingan saja. Tetapi dari kasus ini bisa terbukti (politisasi guru, Red)," ucap pria yang juga menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Provinsi Jawa Tengah itu.
Sulistyo menjelaskan, kasus mutasi guru di dareah cukup memprihatinkan. Sebelumnya, dia juga pernah menerima laporan ada mutasi sekitar 2.000 guru di Kabupaten Boyolali. "Saya istilahkan, di Boyolali akan ada tsunami mutasi guru," katanya.
Hasil analisis sementara PB PGRI, mutasi guru yang dilakukan secara masal itu tidak semata didasari upaya pembinaan aparatur. "Tetapi mutas lebih bersifat hukuman. Bisa karena tidak sejalan dengan politik daerah," kata dia. Tandanya, Sulistyo pernah menemui seorang guru yang jadi korban mutasi. Namun, si guru tidak mau menemui Sulistyo karena takut ketahuan atasannya.
JAKARTA - Dugaan mutasi asal-alasan dan kental muatan politik benar-benar terjadi. Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) menerima
BERITA TERKAIT
- Ini Kata Bahlil soal Gelar Doktornya di SKSG UI
- SANF Perkuat Digitalisasi Pendidikan di Indonesia
- Keren, Siswa Mentari Intercultural School Jakarta Boyong Emas dari Malaysia
- Dibilang Abal-Abal, UIPM Justru Pelopor Kampus Virtual Menggunakan Second Life
- Dukung Masa Depan Bangsa, Peruri Berikan Beasiswa bagi Anak TNI POLRI
- Edukasi Mahasiswa di Jateng dan DIY tentang Kepabeanan, Begini Harapan Bea Cukai