PGRI Tolak Perekrutan Kembali Guru yang Sudah Pensiun

jpnn.com, SURABAYA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meminta para kepala sekolah tidak lagi merekrut guru honorer baru.
Langkah itu diambil sebagai salah satu solusi mengatasi persoalan guru honorer yang cukup kompleks.
Para guru honorer yang telah mengabdi lama, yakni yang lebih dari 10 tahun, akan diprioritaskan pengangkatannya oleh pemerintah melalui skema perjanjian kerja.
Karena itu, jika butuh tenaga pengajar, kepala sekolah diminta mengangkat kembali tenaga pengajar yang telah pensiun.
Rencana tersebut mendapat tanggapan PGRI Jatim. Ketua PGRI Jatim Ichwan Sumadi mengatakan, perekrutan kembali guru yang pensiun dinilai tidak bijak.
Tenaga pengajar yang sudah pensiun, tutur dia, sudah waktunya istirahat dan menikmati masa pensiun. "Masak disuruh ngajar lagi? Ini juga akan tidak efektif," tuturnya.
Menurut Ichwan, pemerintah harus serius memikirkan persoalan kekurangan guru. Dia berharap pemerintah memiliki kepekaan terhadap guru honorer.
Mereka sudah mengabdi sangat lama. Komitmennya sebagai guru sudah sangat teruji sehingga layak diangkat sebagai CPNS. Sehingga bisa menjadi salah satu upaya mengatasi jumlah guru PNS yang kurang.
Kepala sekolah diminta mengangkat kembali tenaga pengajar yang telah pensiun jika masih butuh guru lagi.
- Penyebab Utama Kartu Ujian PPPK Tahap 2 Belum Bisa Dicetak, Jangan Panik ya
- Mendikdasmen: Tunjangan Guru Honorer Non-Serdik Tidak Dihitung dari Januari
- Mendikdasmen Ungkap Kategori Guru Honorer yang akan Ditransfer Tunjangan Bulanan
- Mei, 785 Ribu Guru Honorer Non-Sertifikasi Terima Tunjangan Langsung ke Rekening
- 71.166 Guru Honorer Kantongi Rp 2 Juta per Bulan, Langsung Masuk Rekening
- Begini Kebiadaban OPM terhadap Guru Honorer dan Nakes di Yahukimo