Philadelphia Larang Pembuatan Senjata dengan Printer 3D
jpnn.com - PHILADELPHIA menjadi kota pertama di Amerika Serikat yang melarang penggunaan printer 3D (3 dimensi) untuk membuat senjata api. Aturan baru tersebut keluar sebagai antisipasi mulai dipasarkannya pistol hasil produksi printer 3D seharga USD 25 yang dinamai Lulz Liberator pistol. "Aturan kita buat untuk mengantisipasi apa yang terjadi di internet," ucap Kenyatta Johnson, anggota dewan kota Philadelhia.
Sejak lama internet menjadi bahan referensi para pelaku kriminal untuk merakit senjata api bahkan bom. Dalam insiden bom marathon Boston pada April 2013, kepolisian menemukan bukti bahwa bahan bom yang dirakit pelaku berasal dari barang-barang legal dan lazim ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Dikhawatirkan dengan makin murahnya harga printer 3D, para pelaku dengan mudah membuat senjata api dan menjadikannya sebagai industri rumahan tanpa ada pengawasan dari pihak berwenang.
Berdasar statistik kejahatan FBI, Philadelphia termasuk dalam golongan "kota kejam" karena memiliki tingkat tindak kriminal yang tinggi. Selama tahun 2012 setidaknya berlangsung 331 pembunuhan. Larangan penggunaa printer 3D untuk "merakit" senjata juga diambil di tingkat nasional. Departemen Luar Negeri Amerika Serikat telah meminta negara lain ikut mengawasi situs internet yang memberikan petunjuk membuat senjata api.
Sementara senator Chuck Schumer dari New York, terus mendesak kongres untuk memperpanjang masa berlaku undang-undang federal yang melarang pembuatan senjata tak terdeteksi yang dibuat dari printer 3D. Berbagai kalangan menilai langkah-langkah tersebut hanya bersifat pencegahan karena pembuatan senjata dengan printer 3D dinilai masih dalam tahap eksperimental, tidak dapat diandalkan dan harganya masih mahal.
Di Amerika, menurut The Verge yang dikutip Senin (25/11), saat ini masih lebih mudah membeli pistol di jalanan atau merakit senapan serbu AK-47 dari bahan logam, dibanding membuatnya dengan printer 3D. Meski masih legal, printer 3D di Amerika Serikat harganya di kisaran USD 1.500 sampai USD 8 ribu. (pra/jpnn)
PHILADELPHIA menjadi kota pertama di Amerika Serikat yang melarang penggunaan printer 3D (3 dimensi) untuk membuat senjata api. Aturan baru tersebut
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan