PHK Terjadi di Mana-mana, Sukarelawan Pendukung Jokowi: Pemerintah Abai Melindungi Rakyat
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Barisan Relawan Nusantara (Baranusa) Adi Kurniawan menilai, pemerintah terkesan abai dalam melakukan tanggung jawab terhadap rakyat.
Penilaian dikemukakan menyusul maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) di saat rakyat sedang dalam kesusahan menghadapi pandemi virus Corona (COVID-19).
Baranusa merupakan salah satu organisasi pendukung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada Pemilihan Presiden 2019 lalu.
"Semakin hari PHK terus bertambah. Kami melihat pemerintah seperti tidak memiliki tanggung jawab sama sekali dalam melindungi rakyat. Bayangkan saja, pekerja yang statusnya harian saja babak belur, bagaimana mereka yang di-PHK," ujar Adi dalam pesan tertulis, Senin (4/5).
Adi mengingatkan peran negara sebagaimana diatur dalam UUD 1945. Pada pasal 27 ayat 2 disebut, 'tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan'.
"Saya kira ketika PHK massal terjadi, maka artinya negara tidak memberikan perlindungan sedikitpun. Padahal, dalam UUD 1945 jelas dikatakan setiap warga negara berhak mendapat pekerjaan yang layak," ucapnya.
Adi juga menyoroti kinerja pemerintah dalam mendistribusikan bantuan sosial (bansos) untuk masyarakat terdampak Covid-19. Menurutnya terkesan semrawut dan tidak tepat sasaran.
Adi kemudian meminta presiden Joko Widodo melakukan evaluasi besar-besaran terhadap program prioritas pembangunan negara. Ia menilai, krisis ekonomi yang terjadi belakangan ini membuktikan, infrastruktur bukan hal utama yang dibutuhkan masyarakat.
Baranusa menilai pemerintah terkesan abai dalam melakukan tanggung jawab terhadap rakyat, menyusul banyaknya PHK.
- Sowan ke Kediaman Jokowi, Sukarelawan Alap-Alap Dapat Arahan soal Ekonomi Komunal
- Bukan Menyalahkan Prabowo soal PPN 12 Persen, Deddy Singgung Rezim Jokowi
- Deddy PDIP Yakin Pemberedelan Pemeran Lukisan Yos Suprapto Bukan Perintah Prabowo, Lalu Siapa?
- Pemberedelan Lukisan Yos Suprapto, Bonnie PDIP Singgung Prabowo, Tidak Mungkin
- Versi Legislator PDIP, PPN 12 Persen Masih Bisa Diubah Pemerintahan Prabowo
- Jawab Tudingan, Dolfie PDIP Bilang Aturan PPN 12% Diinisiasi Pemerintahan era Jokowi