PHRI Sambat, Angka Pertumbuhan Diramal Berat, Duh PPKM
jpnn.com, JAKARTA - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) memprediksi larangan perayaan pada momen libur Nataru bakal menghambat angka pertumbuhan pelaku usaha, terutama di sektor pariwisata.
"Kami di sektor pariwisata terus terang menjadi sangat berat, karena libur Nataru merupakan potensi untuk peningkatan kunjungan," Demikian disampaikan Sekjen PHRI Maulana Yusran kepada JPNN.com, Jumat (17/12/2021).
Maulana mengatakan kebijakan pemerintah tersebut sudah merenggut potensi pendapatan para pelaku usaha di sektor akomodasi.
"Sudah pasti menghambat pertumbuhan hotel, karena pariwisata itu urat nadinya adalah pergerakan orang, begitu kebijakan pergerakan itu dihambat otomatis langsung terdampak," ungkap Maulana.
Pasalnya, keberlangsungan usaha di sektor akomodasi dan pariwisata sangat bergantung pada tingkat mobilitas masyarakat.
"Jadi kalau dihambat pasti tidak akan berpotensi untuk tumbuh, kita tahu sektor pariwisata itu tumbuhnya di momentum tertentu tidak di setiap hari," tegas dia.
Menurut Maulana, jika melakukan kebijakan membatasi terus setiap ada potensi pergerakan, sektor pariwisata tidak memiliki ruang untuk tumbuh.
Sektor pariwisata tidak hanya pelaku usaha, tetapi, ada tenaga kerja dan keluarga tenaga kerja.
PHRI memprediksi larangan perayaan pada libur Nataru bakal menghambat angka pertumbuhan pelaku usaha sektor pariwisata.
- Jelang Nataru, Kapal Tanker PIS Rokan & PIS Natuna Siap Perkuat Distribusi Energi Nasional
- ASDP Maksimalkan Layanan Penyeberangan Jawa-Bali untuk Menyambut Natal dan Tahun Baru
- Anggota DPRD DIY Menolak Istilah Nataru
- Pastikan Kenyamanan Penumpang saat Liburan Nataru, Kapal PELNI Jalani Uji Petik
- BPTD Jabar Sidak Pul Bus Pariwisata Menjelang Nataru, Antisipasi Kendaraan Bodong
- Jelang Nataru 2024/2025, ASDP Pastikan Fasilitas dan Layanan Prima di Lintasan Merak-Bakauheni