Pia Akbar Nasution, Penerus Jejak Adnan Buyung Nasution
Minta Bayaran Tinggi saat Dibajak sang Ayah
Senin, 31 Januari 2011 – 08:08 WIB
Setiap kali sidang Gayus Halomoan Tambunan digelar, seorang perempuan selalu duduk di antara para pengacara. Kadang dia duduk di samping advokat senior Adnan Buyung Nasution. Dia adalah Pia Akbar Nasution, putri bungsu Buyung.
AGUNG PUTU ISKANDAR, Jakarta
===============================
===============================
AGUNG PUTU ISKANDAR, Jakarta
===============================
PIA berkantor di firma hukum Adnan Buyung Nasution and Partners di lantai 3 Menara Global. Ruang kerja berukuran 4 x 5 meter itu cukup lapang. Pada salah satu dindingnya, terdapat jendela besar dengan view kawasan Jalan Gatot Subroto yang selalu ramai.
Pia menata ruang kerjanya sedemikian rupa untuk mengingatkan dirinya akan suasana rumah. Di meja kerja, perempuan berambut panjang itu meletakkan foto-foto dua jagoan ciliknya, M. Iqbal Fadhilah Akbar, 13, dan M. Alyosha Rizsqullah Akbar, 7. Garis-garis wajah dua cucu Buyung itu sangat persis dengan sang kakek. "Yang paling mirip yang sulung. Mirip banget, ya," kata Pia, lantas menunjukkan foto Iqbal dan Buyung yang kompak mengenakan kacamata dan jas hitam.
Hubungan cucu-kakek tersebut memang sangat akrab. Bahkan, Buyung sering mengajak Iqbal berdiskusi dengan tema-tema serius, seperti korupsi dan persoalan hukum. "Saya sampai bilang, "Ayah, dia kan masih SMP," ujar Pia, lantas tersenyum.
Setiap kali sidang Gayus Halomoan Tambunan digelar, seorang perempuan selalu duduk di antara para pengacara. Kadang dia duduk di samping advokat
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara