Pia Akbar Nasution, Penerus Jejak Adnan Buyung Nasution
Minta Bayaran Tinggi saat Dibajak sang Ayah
Senin, 31 Januari 2011 – 08:08 WIB
Pia adalah bungsu di antara empat bersaudara. Dia juga anak Buyung yang paling cantik. Sebab, semua saudara Pia adalah lelaki. Perempuan 42 tahun itu pun merupakan salah seorang di antara dua buah hati Buyung yang menekuni karir di dunia hukum. Kakaknya, Rasyid Nasution, juga menjadi pengacara. Namun, sang kakak lebih berfokus pada bidang perkara konstitusi.
Istri M. Djamil Syah Akbar itu tidak termasuk perempuan yang ingin serbagampang. Setelah lulus dari Fakultas Hukum Unika Atma Jaya pada 1987, Pia tidak langsung bekerja bersama sang ayah. Dia merasa lebih baik memulai semuanya dari awal. "Kalau berhasil, kan lebih puas karena itu hasil jerih payah diri sendiri," papar dia.
Setelah lulus, Pia menelusuri gedung-gedung perkantoran di kawasan Jalan Sudirman dan Thamrin. Dia datangi satu per satu lobi gedung-gedung tersebut untuk mencatat nama-nama firma hukum. "Saya masukkan lamaran saya ke semua firma hukum yang ada. Saya catat itu," ujarnya.
Lulusan pascasarjana Bond University, Gold Coast, Australia, tersebut kemudian diterima di firma hukum Subagyo, Jatim and Djarot. Firma hukum tersebut menangani korporasi multinasional, tidak langsung mengurusi perkara. Buyung kaget ketika diberi tahu Pia bahwa dirinya bekerja di firma hukum tersebut. Sebab, Buyung tidak mengira bahwa ibu dua anak itu benar-benar serius menjadi pengacara. "Ayah bilang, tahu gitu, aku titipin kamu ke teman-teman," papar dia.
Setiap kali sidang Gayus Halomoan Tambunan digelar, seorang perempuan selalu duduk di antara para pengacara. Kadang dia duduk di samping advokat
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408