Pia Akbar Nasution, Penerus Jejak Adnan Buyung Nasution

Minta Bayaran Tinggi saat Dibajak sang Ayah

Pia Akbar Nasution, Penerus Jejak Adnan Buyung Nasution
Pia Akbar Nasution. Foto : Agung Putu Iskandar/Jawa Pos
   

Prosesnya tidak gampang. Pia tidak mau pindah karena alasan keluarga. Dia menuntut Buyung menggaji dirinya lebih tinggi daripada firma hukum sebelumnya.

   

Negosiasi pun berjalan. Awalnya, Buyung menolak tuntutan gaji Pia yang terlalu tinggi untuk ukuran orang baru. Tapi, sang ayah akhirnya menurut. "Tiga bulan dulu kau bekerja. Kalau bagus, boleh aku gaji segitu," ujar Pia, menirukan Buyung.

   

Memang berapa tuntutan gaji Pia saat itu? Pia terseyum. Dahinya berkernyit. Dia berusaha mengingat-ingat. "Lupa ah. Tapi, itu rahasia dapur, dong," ucap dia, lantas tertawa lepas.

   

Bekerja bersama ayah bukan urusan gampang. Justru lebih berat. Apalagi ketika Pia masih tinggal bersama Buyung, jam dan hari kerja seolah tidak ada. Dia merasa seperti 24 jam menggarap tugas-tugas kantor. Sebab, hampir setiap saat dia bertemu dengan Buyung. Tiap kali bertemu, Buyung selalu bertanya tentang tugas-tugas yang diberikan kepada Pia.

Setiap kali sidang Gayus Halomoan Tambunan digelar, seorang perempuan selalu duduk di antara para pengacara. Kadang dia duduk di samping advokat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News