Pia Akbar Nasution, Penerus Jejak Adnan Buyung Nasution
Minta Bayaran Tinggi saat Dibajak sang Ayah
Senin, 31 Januari 2011 – 08:08 WIB

Pia Akbar Nasution. Foto : Agung Putu Iskandar/Jawa Pos
Prosesnya tidak gampang. Pia tidak mau pindah karena alasan keluarga. Dia menuntut Buyung menggaji dirinya lebih tinggi daripada firma hukum sebelumnya.
Negosiasi pun berjalan. Awalnya, Buyung menolak tuntutan gaji Pia yang terlalu tinggi untuk ukuran orang baru. Tapi, sang ayah akhirnya menurut. "Tiga bulan dulu kau bekerja. Kalau bagus, boleh aku gaji segitu," ujar Pia, menirukan Buyung.
Memang berapa tuntutan gaji Pia saat itu? Pia terseyum. Dahinya berkernyit. Dia berusaha mengingat-ingat. "Lupa ah. Tapi, itu rahasia dapur, dong," ucap dia, lantas tertawa lepas.
Bekerja bersama ayah bukan urusan gampang. Justru lebih berat. Apalagi ketika Pia masih tinggal bersama Buyung, jam dan hari kerja seolah tidak ada. Dia merasa seperti 24 jam menggarap tugas-tugas kantor. Sebab, hampir setiap saat dia bertemu dengan Buyung. Tiap kali bertemu, Buyung selalu bertanya tentang tugas-tugas yang diberikan kepada Pia.
Setiap kali sidang Gayus Halomoan Tambunan digelar, seorang perempuan selalu duduk di antara para pengacara. Kadang dia duduk di samping advokat
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu