Piala Asia 2023: Fokus Palestina Terbelah, Lapangan Bola jadi Kuburan

Piala Asia 2023: Fokus Palestina Terbelah, Lapangan Bola jadi Kuburan
Ilustrasi Piala Asia 2023. Foto: maximage/peninsula

Sejak 7 Oktober -ketika Hamas melancarkan serangan mendadak ke Israel selatan atas apa yang dikatakan kelompok itu sebagai pembalasan atas blokade dan agresi selama beberapa dekade, pertandingan sepak bola di Jalur Gaza dan Tepi Barat yang diduduki Israel telah ditangguhkan.

"Banyak pemain yang mengalami kesulitan, karena keluarganya terjebak di Gaza. Rumah mereka hancur. Mereka menderita," kata Daboub.

Namun, Daboub mengatakan timnya juga sudah tak sabar untuk bertanding, demi mengibarkan bendera Palestina dan menunjukkan wajah terhormat.

"Mengibarkan bendera Palestina di arena internasional akan menegaskan identitas bahwa rakyat Palestina berhak mendapatkan kebebasan dan kehidupan yang lebih baik," katanya.

Sementara itu, Presiden Federasi Sepak Bola Palestina Jibril Rajub mengatakan perang di Gaza juga mendatangkan malapetaka kepada olahraga dan pemuda.

“Israel menargetkan klub-klub olahraga Palestina, sebuah pelanggaran terang-terangan terhadap Piagam Olimpiade," katanya.

Dia memberikan gambaran mengerikan, soal stadion sepak bola Yarmouk di Gaza yang menurutnya telah diubah oleh pasukan Israel menjadi pusat penahanan, pelecehan, dan tempat menginterogasi.

Rajub mengatakan Stadion Yarmouk dibangun pada 1939, menjadikannya salah satu stadion tertua di wilayah Palestina.

Palestina di Piala Asia 2023 tergabung di Grup C bersama Iran, Uni Emirat Arab, dan Hong Kong.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News