Piala Dunia dan Mafia Sepak Bola
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

jpnn.com - Ada joke yang beredar di kalangan penggemar sepak bola Indonesia. Orang-orang Eropa dan Afrika punya tulang dan otot yang kuat, karena itu jago bermain sepak bola. Orang Indonesia punya rahang yang kuat, karena itu jago berkomentar sepak bola.
Indonesia menerima vonis mati dari FIFA, otoritas sepak bola tertinggi dunia.
Hak kita menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 dicabut.
Banjir komentar dan hujatan. Saling tuding dan serang. Netizen Indonesia memang terkenal, paling agresif di dunia.
Setiap kali ada persoalan besar pasti muncul tarung komentar di media sosial. Kalau tidak ada persoalan besar dicarilah persoalan supaya tetap bisa berdebat dan bertengkar di media sosial.
Secara umum ada dua tokoh yang dijadikan sasaran amarah massa pada kasus ini, yaitu Gubernur Bali I Wayan Koster dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Dua orang itu pun dirujak habis oleh para netizen. Berbagai macam meme sindiran diarahkan kepada Koster dan Ganjar.
Amarah publik dicurahkan kepada Ganjar dan Wayan Koster, seolah-olah dua orang itu yang paling bertanggung jawab terhadap vonis FIFA.
FIFA menjatuhkan vonis mencabut hak Indonesia tuan rumah Piala Dunia U-20. Ini akumulasi bnyak faktor.
- Nick Kuipers Takjub dengan Atmosfer GBK, Nostalgia dengan Liga Belanda
- Kans Indonesia ke Piala Dunia, Jay Idzes: Hanya Soal Waktu
- Timnas Indonesia Dinilai tak Pantas Bermain di Piala Dunia 2026
- Kualifikasi Piala Dunia: Tanpa Messi, Argentina Hajar Brasil 4-1
- Apakah Timnas Indonesia Masih Bisa Lulus Otomatis ke Piala Dunia 2026?
- Timnas Indonesia vs Bahrain: Catatan Mengkilap Ole Romeny