Piala Sudirman 2019: Chef de Mission Minta Timnas Tidak Anggap Enteng Inggris
jpnn.com, NANNING - Chef de Mission timnas untuk Piala Sudirman 2019 Achmad Budiharto mengatakan, para pelatih sudah mulai menyimulasikan dan menilai kondisi terakhir serta kesiapan atlet selama di Nanning.
Hal ini menjadi salah satu bahan pertimbangan untuk penentuan line-up pemain. “Kalau latihan kemarin objektifnya rekondisi, latihan untuk recovery, belum terlalu berat. Kondisi tempatnya pun luar biasa panas, suhu di luar 32 derajat, di dalam gedung bisa sampai 35-36 derajat, jadi sangat menyedot tenaga, atlet perlu adaptasi lebih dengan kondisi ini,” kata Budiharto seperti dikutip dari Badminton Indonesia.
"Hari ini atlet lebih fokus ke coba arena pertandingan, kenali kondisi lapangan, arah angin dan sebagainya. Sedangkan pelatih mulai menyimukasikan kira-kira siapa yang akan diturunkan nanti,” imbuhnya.
Budiharto menjelaskan, untuk line-up pemain, belum ada omongan dengan pelatih dan manajer. "Biasanya H-1 akan ada briefing dan di situ akan ditentukan bersama kapten tim juga. Di briefing itu selain menentukan line-up, kami juga akan membahas perkiraan calon lawan yang akan turun,” tambahnya.
(Baca Juga: Bukan Takabur, Indonesia Lebih Baik dari Inggris)
Menghadapi Inggris dan Denmark, Budiharto meminta tim untuk selalu waspada dan tidak menganggap enteng siapa pun lawan. Meskipun di atas kertas, Indonesia lebih diunggulkan.
“Menghadapi Inggris dan Denmark, tidak bisa main-main, mengacu pengalaman dua tahun lalu, itu pengalaman yang kurang baik buat kami. Walaupun kami saat itu tidak main-main dan kondisinya memaksa kami untuk tidak bisa tampil full team. Sekarang ketemu Inggris kelihatannya kami lebih diunggulkan,” ungkap Sekretaris Jenderal PP PBSI ini.
"Tetapi kami juga harus waspadai Inggris, salah satunya di ganda campuran, tunggal putra dan ganda putranya juga bagus,” pungkas Budiharto.
Siaran langsung penyisihan Grup B Piala Sudirman 2019 antara Indonesia vs Inggris rencananya akan disiarkan TVRI mulai pukul 10.00 - 15.00 WIB, Minggu (19/5).
- Digitalisasi untuk Mendorong Pengembangan Pariwisata Indonesia Perlu Dilakukan
- Universitas Bakrie Jadi Jembatan Pengembangan Industri Halal Antara Indonesia dan Filipina
- PKN Membantu Pemerintah untuk Mengentaskan Masalah Stunting
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?