Pidato Anas Buat Kader PDIP Berang
Senin, 19 Maret 2012 – 10:58 WIB
Tidak ada keterbukaan dalam pengelolaan kebijakan sektor energi. "Perhitungan biaya produksi minyak kita tidak pernah dijelaskan, rakyat dihadapkan pada kenyataan pemaksaan kehendak dengan dalih yang tidak lagi rasional", tandas Dewi.
Jika dikaitkan dengan etika politik, kata dia, bahwa setiap pejabat politik terikat dengan public previlege. Maka harus disadari semua perkataan dan tindakan pejabat publik maupun pejabat politik memiliki implikasi besar bagi jalannya pemerintahan. Pernyataan politik dalam kacamata etika politik harus didasarkan pada data dan informasi yang valid, dasar hukum yang jelas, dan analisis yang rasional, sehingga semua perdebatan dan kritik harus berada dalam konteks dan konten yang bisa dipertanggungjawabkan. "Bolanya ada di pemerintah, jika bisa menyuguhkan realitas perhitungan biaya di segala sektor termasuk penerimaan negara yang jujur, mari kita jelaskan bersama-sama kepada rakyat. Itulah politik beretika," kata Dewi. (boy/jpnn)
JAKARTA -- Pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum yang membawa materi pidato Ketua Umum PDI Perjuangan seolah-olah sebagai pembenar
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Survei Trust Indonesia: Bassam-Helmi Jadi Pemenang Pilbup Halmahera Selatan
- Gelar Doa Bersama, Timses RIDO: Isi Masa Tenang dengan Hal Positif
- Pemuda Kristen Jakarta Kecam Pernyataan Bermotif SARA Menteri Maruarar Sirait
- 3 Pejabat Pemkab Banggai jadi Tersangka Tindak Pidana Pemilu 2024
- Pakar Politik Menyamakan Jokowi dengan Pembunuh Berdarah Dingin, Ini Sebabnya
- Beredar Surat Instruksi Prabowo untuk Pilih Ridwan Kamil, Ini Penjelasannya