Pidato Erdogan Dicekal, Turki Panggil Kedubes Jerman..Panas!
jpnn.com - ANKARA - Hubungan Turki dan Jerman memanas. Senin (1/8), Kementerian Luar Negeri Turki memanggil diplomat senior sekaligus kuasa usaha Jerman di Ankara, gara-gara insiden di Cologne, Jerman, sehari sebelumnya.
Ya, Minggu (31/7), otoritas di Cologne dan Mahkamah Konstitusi di Jerman melarang Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berpidato lewat video conference kepada massa pendukungnya, yang sedang menggelar rapat umum di Cologne.
Kemenlu Turki melabeli tindakan Jerman ini sebagai unacceptable, tidak bisa diterima.
"Dalam pertemuan tersebut, Turki menggarisbawahi bahwa aktivitas di Cologne dilakukan secara damai dan ditujukan untuk membela demokrasi dan kebebasan," kata sumber dari Kemenlu Turki, seperti dikutip dari Hurriyet Daily News.
Komunitas warga di Turki di Cologne menggelar unjuk rasa atau rapat umum terbuka itu untuk memprotes aksi kudeta pada 15 Juli.
Sementara dari AFP, juru bicara kedubes Jerman membenarkan bahwa kuasa Jerman di Ankara telah dipanggil terkait insiden Cologne.
Dia juga mengatakan, pemerintahnya wajar mencegah Erdogan menyapa massanya di Cologne karena Jerman adalah rumah terbesar buat diaspora Turki, banyak hal-hal keamanan yang harus dipertimbangkan. Selain itu, beredar juga rumor bakal adanya rapat umum terbuka warga Turki di Jerman, dari massa berseberangan di hari yang sama. Ini membuat otoritas meningkatkan antisipasi.
"Dan panggilan kepada wakil sebuah negara dari Kemenlu negara tuan rumah adalah wajar, peristiwa yang biasa dalam urusan negara sehari-hari," tandas si juru bicara itu. (adk/jpnn)
ANKARA - Hubungan Turki dan Jerman memanas. Senin (1/8), Kementerian Luar Negeri Turki memanggil diplomat senior sekaligus kuasa usaha Jerman di
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer