Pidato Grace Natalie Menjadi Cambuk Partai Lain untuk Berbenah Diri

jpnn.com, JAKARTA - Peneliti bidang politik The Indonesian Institute, Arfianto Purbolaksono mengatakan seharusnya Pidato Ketua Umum Partai solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie menjadi cambuk bagi semua partai politik untuk mereformasi diri.
Partai politik harus mengubah kebiasaan lama dengan sesuatu hal baru. Anto menilai, pidato Grace ditujukan ke semua parpol, bukan hanya partai nasionalis tapi juga yang bercorak agama.
BACA JUGA : Fadli Zon Seharusnya Malu pada Grace Natalie
Menurut dia, harus disadari saat ini terjadi penurunan tingkat kepercayaan publik terhadap partai politik. Hal ini terjadi karena partai politik belum secara optimal menjalankan fungsi-fungsi nya.
“Kritikan Grace yang tajam dalam pidatonya, seakan menyentak, ke-khusyuk-an elite politik ketika menikmati hiruk pikuk Pemilu 2019. Dengan lantang Grace berani mempertanyakan peran partai politik yang telah mapan (khususnya partai nasionalis) terkait kepentingan nasional yang dua di antaranya yan paling mendasar adalah menjaga persatuan dan menjamin wakil rakyat yang berkualitas dan anti korupsi," papar Anto.
Anto menambahkan partai politik harus berubah dengan memperkuat kelembagaan partai politik agar bisa menjalankan peran dan fungsinya sebagai institusi demokrasi dengan optimal.
"Sehingga partai politik bisa berkontribusi menghasilkan kebijakan publik yang berkualitas untuk kepentingan rakyat," imbuhnya.
Grace Natalie dalam pidatonya berulang kali menyindir parpol besar yang masih memakai gaya lama.
- NasDem Menghormati Jika Jokowi Pilih Gabung PSI
- Apakah Jokowi Akan Bergabung dengan PSI? Begini Analisis Pakar
- Sinyal Jokowi Gabung PSI Makin Kuat, Golkar: Pasti Ada Hitungan Politik
- Menakar Potensi Kolaborasi Politik Jokowi dan PSI Menuju 2029
- Mudik Gratis, PSI Berangkatkan Ratusan Pemudik Naik Bus dan Kereta
- Bela Jokowi, Jubir PSI Sebut PDIP Gunakan Provokasi dan Fitnah untuk Meraup Simpati