Pidato Jokowi Dianggap Cuma Iklan Sukses
Menurut Ray, tidak dilibatkannya KPK dan Komnas HAM dalam laporan itu memberi kesan bahwa dua lembaga ini seperti tidak diperhitungkan.
"Atau bisa jadi menggambarkan bahwa rezim yang sekarang tidak menempatkan dua lembaga ini sebagai lembaga yang berperan besar menentukan kesuksesan dan keberhasilan bangsa ini mencapai tujuan kemerdekaannya," ungkapnya.
Malah lanjutnya, forum paripurnya MPR ini malah terlihat seperti forum Ketua MPR yang ditandai dengan panjangnya pidato dan bahkan terdengar seperti mengemukakan hal yang semestinya diungkapkan oleh presiden.
Sekalipun inovasi ini terlihat menarik tapi menurut Ray, butuh perbaikan subtansi dan tekhnis. Sebab bukan saja karena hal ini potensial dipersoalkan secara konstitusional tapi juga terlihat seperti tidak efektif.
"Tak terbayangkan seorang presiden berpidato 3 kali di satu ruangan yang sama, dalam hari yang sama dan dalam forum yang hampir sama. Bagaimanapun ini terlihat seperti pemborosan waktu dan dengan sendirinya tidak efektif," pungkasnya. (fas/jpnn)
JAKARTA - Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti tak begitu mengapresiasi positif laporan Presiden Joko Widodo atas kinerja
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kunjungi Kaltim, Delegasi Selangor Jalin Kolaborasi Regional untuk Pencegahan Dengue
- Bencana Longsor di Temanggung Tewaskan Satu Warga
- 7.657 Penumpang Diprediksi Masuk Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang di Puncak Nataru
- Pengakuan Eks Direksi RBT, Niat Pengin Bantu BUMN PT Timah, Malah Dipidana
- Ahli Hukum Sebut Gugatan Tanah di Daan Mogot Cacat Formal
- Arjuna Sinaga Dituntut Hukuman Mati, Kasusnya Berat