Pidato Politik AHY Menjadi Antitesis Partai NasDem
Oleh: Direktur Pusat Studi Islam dan Demokrasi (PSID) Nazar El Mahfudzi
Jadi, bukan untuk menaikkan elektabilitas Anies Baswedan, bahkan tidak sejalan dengan konsensus NasDem yang secara administratif mendukung program Pemerintah Jokowi.
Sikap NasDem mencalonkan Anies Baswedan berkoalisi dengan Partai Demokrat dan PKS sepertinya tidak bisa serta merta menguntungkan elektabilitas Partai Demokrat.
Sosok Anies Basewadan menjadi gamang dalam menentukan sikap politik, apakah membuat frame keberhasilan Pemerintahan Jokowi untuk dijadikan kampanye dan sikap politik NasDem, atau mengikuti sikap politik Demokrat yang mengkrtik program-program pemerintah.
Kalau pasangan Anies dan AHY diusung oleh NasDem, Demokrat dan PKS, seharusnya didahului oleh pandangan politik Anies Baswedan yang juga menjadi pandangan Surya Paloh. Yakni, mendukung seluruh program-program Pemerintahan Jokowi untuk disampaikan kepada masyarakat.
Dengan demikian terjadi chemistry Anies dan AHY yang sejalan keberlanjutan restorasi Nawacita.
NasDem dalam hal ini tentu masih punya pilihan lain, yakni bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Koalisi ini terdiri atas Partai Golkar, Partai Amanat Nasional dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
KIB memiliki kesamaan visi dan misi koalisi pemerintahan bersama Gerindra, PKB dan PDIP, jika nantinya bermuara terjadi dua putaran kandidat capres dan cawapres di Pemilu 2024.
Direktur Pusat Studi Islam dan Demokrasi (PSID) Nazar El Mahfudzi menilai pidato politik AHY menjadi antitesis Partai NasDem.
- Sampit Bantul
- Kedekatan Anies-Ahok Simbol Perlawanan ke Pemerintah hingga Sinyal Oposisi
- Yakin Pram-Rano Menang Satu Putaran, Anies Baswedan: Lihat Data KPU
- Pramono Sebut Nama Anies Hingga Ahok Setelah Unggul di Quick Count
- Anggap Maruarar Sirait Main SARA di Jakarta, Chandra: Belum Move On dari Rezim Jokowi
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan