Pidato Politik Mega; Diakhiri Tangis, Dituangi Air oleh Jokowi

Pidato Politik Mega; Diakhiri Tangis, Dituangi Air oleh Jokowi
Megawati Soekarnoputri. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - SANUR - Pidato politik Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri cukup sukses membuat peserta Kongres IV PDI Perjuangan di ruang utama Inna Grand Bali Beach, Sanur, Kamis (9/4), terkesima.

Dalam pidato berdurasi sekitar 30 menit tersebut, setiap kata atau kalimat Megawati yang menyentil pemerintahan, atau membangkitkan loyalitas internal partai, selalu disambut spontanitas tepuk tangan, bahkan sambutan pekik Hidup Mega.

Pidato politik Mega sendiri memang lebih terkesan menyentil atau menyindir pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla.

Dari soal mengingatkan Jokowi-JK terhadap 'penumpang gelap' dalam kontrak kerjasama sumber daya alam, hingga menyentil Jokowi agar menyadari asal usulnya.

"Kami ingatkan, kesadaran awal kami memberi mandat (mengusung Jokowi) adalah dengan sikap politik yang tegas. Konsespi Tri Sakti harus dijalankan. Indonesia harus berdiri di kakinya sendiri. Apakah itu berarti PDI Perjuangan anti-asing? Oh No. Tentu tidak," kata Mega disambut aplaus.

Selain tepuk tangan, suara-suara dari bangku peserta juga terdengar cukup menyengat, saat Mega kembali menyindir pihak-pihak yang hanya ingin mengeruk keuntungan dari kekuasaan. "Jangan jadi penghianaaat..." teriak salah seorang peserta.

Di akhir pidatonya, Mega juga terbawa rasa haru yang tampak sudah dia pendam sejak berdiri di mimbar. "Semoga Allah SWT selalu menemani dan menjaga gerak langkah perjuangan kita bersama," di situ Mega tampak sedih dan terbata-bata.

"Akhirnya dengan penuh rasa syukur dan dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, Kongres IV PDI Perjuangan dengan resmi saya nyatakan dibuka," tutup Mega disambut standing ovation.

SANUR - Pidato politik Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri cukup sukses membuat peserta Kongres IV PDI Perjuangan di ruang utama Inna

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News