Pidato Prabowo Mirip 2014, Bagus, tapi Perlu Dipertajam Lagi
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Hendri Satrio menilai pidato kebangsaan Prabowo Subianto bertajuk Indonesia Menang, di JCC Senayan pada Senin (14/1) malam secara umum sudah bagus meskipun perlu dipertajam lagi.
Menurut Hendri, calon presiden yang menggandeng Sandiaga Uno sebagai cawapres itu harus berupaya lebih keras lagi untuk bisa menumbangkan Joko Widodo alias Jokowi.
"Overall semalam itu sudah bagus sekali, tapi untuk mengalahkan Jokowi harus lebih dari itu," kata Hendri kepada JPNN, Selasa (15/1).
Pengajar di Universitas Paramadina itu juga memandang kata-kata akan yang digunakan oleh Prabowo harus diterjemahkan lebih dalam lagi dengan menggunakan data-data lebih tajam.
"Harus ada solusi-solusi untuk menembus program-program yang sudah dikerjakan Pak Jokowi," kata pendiri lembaga KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) tersebut.
Hendri bahkan menilai pidato mantan Danjen Kopassus itu hampir tidak jauh berbeda dengan apa yang disampaikannya di Pilpres 2014. Misalnya terkait isu ekonomi.
"Kalau dibandingkan dengan 2014, mirip-mirip. Kemarin pembedanya ada di SBY, Sandiaga saja. Tapi secara keseluruhan bagus untuk Prabowo, walaupun untuk mengalahkan Jokowi diperlukan lebih dari yang semalam," tutur dia.
Pengamat berambut cepak ini juga memuji pidato ketua umum Gerindra itu, karena memuji kerja presiden-presiden sebelumnya, termasuk Jokowi yang sekarang menjadi Prabowo. (fat/jpnn)
Pidato Kebangsaan Prabowo Senin (15/1) malam disebut mirip saat pidato Pilpres 2014. Pembedanya ada di SBY dan Sandiaga.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Dukung Asta Cita, Ini Kinerja Pengawasan Kanwil Bea Cukai Jakarta Sepanjang 2024
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Dipercaya Menyukseskan Program Makan Bergizi Gratis
- Syahganda Sebut Pernyataan Dolfie Soal PPN Dapat Picu Instabilitas Politik
- Batal Bertemu, PM Malaysia Ungkap Kondisi Kesehatan Prabowo
- Tim 8 Prabowo Soroti Kritikan PDIP Soal PPN 12 Persen
- Bukan Menyalahkan Prabowo soal PPN 12 Persen, Deddy Singgung Rezim Jokowi