Pidato SBY Datar, Malah Puji Malaysia

Pidato SBY Datar, Malah Puji Malaysia
ALASAN - TKI dalam salah satu acara di penampungan di Johor Bahru, Malaysia. Keberadaan jutaan TKI di negeri jiran itu menjadi salah satu elemen dalam pidato SBY, Rabu (1/9) malam. Foto: Nungki Kartikasari/Jawa Pos.
Tapi kok ada kesan inferior (rendah diri) pada Malaysia? Ditanya seperti itu, Djoko meradang. "Ah, siapa bilang? Tidak ada inferior. Simak dong, pidato Bapak Presiden dengan baik," kata alumni Akmil 1975 itu.

Dari catatan Jawa Pos, pidato SBY justru terkesan memuji-muji pemerintah Malaysia. Dari 20 menit pidato, sekitar 11 menit digunakan SBY untuk mengingatkan hubungan mesra yang sudah lama terjalin antara Indonesia dengan Malaysia. SBY juga tak segan menyebut relasi Indonesia dengan Malaysia sebagai hubungan sejarah, budaya dan kekerabatan yang paling erat dibanding negara-negara lain.

Lantas, selama sekitar sembilan menit, SBY menggunakannya untuk mengulas kembali penanganan pemerintah atas insiden penangkapan tiga petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di perairan Bintan oleh petugas patroli Malaysia. Sedangkan sisanya, SBY menegaskan solusi yang harus ditempuh kedua negara, agar insiden perbatasan serupa tidak terjadi lagi.

SBY mengatakan, insiden yang dipicu masalah perbatasan harus diselesaikan secara cepat, tegas dan tepat, karena berkaitan dengan kepentingan nasional. Presiden mengatakan, memelihara hubungan baik dengan negara sahabat, apalagi dengan Malaysia, sangat penting. Tetapi, tentu tetap tidak bisa mengabaikan kepentingan nasional, apalagi jika menyangkut kedaulatan dan keutuhan NKRI.

JAKARTA - Pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tadi malam menanggapi ramainya pemberitaan terkait hubungan dengan Malaysia, tak terlalu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News