Pidato SBY Dinilai Setengah Hati
Kompak Tetap Minta Boediono-Sri Mulyani Mundur
Kamis, 04 Maret 2010 – 18:46 WIB
JAKARTA- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dipastikan akan segera memberikan pernyataan resmi terkait hasil rapat paripurna DPR RI, yang menyatakan Wakil Presiden Boediono dan Menteri Keuangan Sri Mulyani harus dimintai tanggung jawab soal skandal Century. Namun, pernyataan SBY tersebut dinilai aktivis Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi (Kompak), Fadjroel Rachman sudah sangat terlambat bahkan sia-sia. Dosen komunikasi politik Universitas Indonesia, Effendy Gazali menambahkan, hasil rapat paripurna memberikan manfaat besar bagi penegak hukum. Dipilihnya opsi C, yakni pencairan dana talangan senilai Rp6,7 triliun ke bank Century diduga melanggar hukum, kini berubah menjadi kekuatan formil hukum atau pro justicia. Berbekal hasil paripurna, penegak hukum baik itu, KPK, kepolisian, dan kejaksaan bisa meminta PPATK (Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan) untuk menelusuri aliran dana Century lebih mendalam.
"Menurut saya, itu (pernyataan resmi) adalah sifat setengah hati dari seorang presiden," ucap Fadjroel Rachman, aktivis Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi (Kompak), saat mendatangi KPK, Kamis (4/3).
Pernyataan itu juga, lanjut Fadjroel, semakin menjelaskan siapa sebenarnya SBY. Untuk itu, daripada Sri Mulyani dan Boediono terus membela SBY namun yang dibela tak bisa membela, lebih baik keduanya mundur dari jabatan.
Baca Juga:
JAKARTA- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dipastikan akan segera memberikan pernyataan resmi terkait hasil rapat paripurna DPR RI, yang menyatakan
BERITA TERKAIT
- Le Minerale Tanam Ratusan Ribu Pohon yang Tersebar di Berbagai Wilayah Indonesia
- Indonesia Punya 106 Ribu Apoteker, 60 Persennya Terkonsentrasi di Jawa
- Banjir Rob Berpotensi Terjadi di Wilayah Ini, BMKG Imbau Masyarakat Waspada
- Ruang Amal Indonesia dan ZIS Indosat Segera Buka Program Amal Vokasi di KITB
- Said PDIP: Ibu Megawati Memang Tulus Bilang Terima Kasih kepada Prabowo, MPR, dan Rakyat
- Kuasa Hukum Tepis Isu Miring Terkait Eks Dubes RI untuk Nigeria Usra Hendra Harahap