Pidato soal Taiwan, Xi Jinping Singgung Kekacauan Bangsa China

Oleh sebab itu, Xi kembali menegaskan bahwa reunifikasi secara menyeluruh akan segera terwujud seiring dengan program pembaruan nasional di negaranya.
"Reunifikasi nasional dengan damai menjadi kepentingan seluruh bangsa China, termasuk kompatriot di Taiwan," kata Xi seraya mengingatkan bahwa kaum separatisme merupakan ancaman serius atas misi tersebut.
Pada peringatan 100 tahun CPC di Lapangan Tiananmen, Beijing, pada 1 Juli, Xi juga menyerukan reunifikasi China melalui program pembaruan nasional.
Revolusi 1911, yang dikenal dengan Revolusi Xinhai, bermula dari pemberontakan Wuchang pada 10 Oktober 1911.
Revolusi tersebut berakhir dengan turunnya Raja Puyi dari takhta pada 12 Oktober 1912.
Sun Yat Sen merupakan pendiri Partai Kuomintang dan pendiri Republik China pada 1912-1949.
Setelah meninggal, Sun digantikan Chiang Kai Shek. Saat Kuomintang ditaklukkan CPC, Chiang melarikan diri ke Taiwan pada 1949. (ant/dil/jpnn)
Presiden Xi Jinping mengakui kekacauan dan kelemahan bangsa China sebagai sumber konflik dengan Taiwan
Redaktur & Reporter : Adil
- Menlu China Minta Warga Jepang Setop Dukung Taiwan, Ungkit Dosa Era Perang Dunia II
- Undian Perempat Final BAMTC 2025: Indonesia Jumpa Taiwan, Kans ke Semifinal Terbuka
- Xi Jinping & Trump Ingin Mereset Hubungan Amerika-China
- Utusan Presiden China Temui Megawati, Bahas Apa?
- Jaga Warisan Budaya, Himmas UT Taiwan Sukses Gelar Indonesia Tempo Doeloe IV
- Terungkap! WNI Jadi Korban Kerja Paksa dan Eksploitasi Finansial di Kapal Taiwan