Pidato Terakhir, Presiden Donald Trump Doakan Joe Biden

Pidato Terakhir, Presiden Donald Trump Doakan Joe Biden
Presiden Donald Trump menyampaikan pidato terakhirnya sebagai Presiden ke-45 Amerika Serikat. (Supplied)

"Dua belas tahun lalu, saya menunggu di stasiun kereta menanti seorang pria berkulit hitam untuk bersama-sama ke Washington, tempat kami dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden," uajrnya.

"Hari ini, saya dan keluarga akan kembali ke Washington untuk bertemu seorang perempuan berkulit hitam keturunan Asia Selatan untuk dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden Amerika Serikat," katanya.

"Jangan bilang keadaan tidak bisa berubah. Keadaan bisa dan sudah berubah. Itulah Amerika. Itulah Delaware, tempat dimana adanya harapan, pelita dan kesempatan tidak terbatas.

"Saya merasa terhormat menjadi presiden Anda berikutnya, dan selalu bangga menjadi putra asal negara bagian Delaware."

November tahun lalu, Joe Biden, yang menjadi Senator mewakili Delaware selama lebih dari 30 tahun, dan pernah mencalonkan diri dua kali menjadi presiden namun gagal, mengatakan satu-satunya penyesalan adalah bahwa putranya Beau tidak ada lagi.

"Hadirin sekalian, satu-satunya penyesalan saya: dia tidak di sini. Dia seharusnya di sini. Kami akan memperkenalkan dia sebagai presiden."

Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dan lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini

ABC/wires


Dalam pidato perpisahannya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyerukan warga Amerika Serikat untuk berdoa bagi kepemimpinan Joe Biden, namun tidak menyebut langsung namanya


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News