Pihak Asing Berhasrat Ingin Kuasai Aset Vital Pelabuhan

Namun, ikhtiar mereka diberangus dan dibungkam oleh oknum-oknum tertentu.
"Itu menjadi bahan yang kami tuliskan dalam buku untuk mencerminkan kondisi betapa asing sangat berhasrat menguasai aset vital bangsa," tambah dia.
Sementara itu Mensesneg Era Presiden Gus Dur, Bondan Gunawan menekankan secara historis bahwa semangat berdikari harus terus digelorakan.
“Ini bukan sekedar perjuangan segelintir buruh tapi ini soal kecintaan mereka terhadap tanah air. Perjuangan ini yang masih belum selesai,” kata Bondan.
“Kita kok yah senang terhina karena tidak dipercaya sebagai bangsa sendiri untuk mengelola aset strategis nasional JICT dan Koja,” ucap Bondan.
Di sisi lain, Ekonom INDEF Bima Yudhistira mengatakan ada tren pemaksaan BUMN berutang lewat cara penerbitan Global Bond demi pembiayaan infrastruktur.
“Kenapa dipaksakan? Awalnya karena cita-cita pembangunan infrastruktur. Namun, ternyata di luar prediksi. Infrastruktur tersebut tidak mengurangi ongkos logistik. Model ini yang bikin rusak,” kata Bima.
Bima khawatir bukan hanya aset strategis JICT tapi akan terjadi bom waktu yang akan meledak.
Buku berjudul Melawan Konspirasi Global di Teluk Jakarta merangkum seluruh transaksi soal rencana penguasaan pelabuhan.
- Transjakarta Perpanjang Waktu Operasional Menuju Stasiun, Pelabuhan, dan Terminal
- Pelindo Berbagi Ramadan 2025 Kembali Digelar di Seluruh Wilayah Kerja
- Pelabuhan Berbasis Listrik Mulai Dilirik untuk Menekan Emisi di Sektor Maritim
- SPSL Sebut Pemindai Kontainer Modern Meningkatkan Daya Saing Pelabuhan
- Ahmad Luthi Inginkan Membangun Pelabuhan Modern di Jateng
- Perluasan Penerapan NLE dan Pengembangan Ceisa 4.0 Kunci Perbaikan Layanan Kepabeanan