Pihak Asing Diduga Ikut Campur Soal Buku tentang Israel

Pihak Asing Diduga Ikut Campur Soal Buku tentang Israel
Wakil Ketua MPR Mahyudin dalam acara Silaturahmi Kebangsaan di Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu (16/12). Foto: MPR

jpnn.com, BONTANG - Wakil Ketua MPR Mahyudin meminta pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk menarik buku pelajaran sekolah dasar yang menyebutkan ibu kota Israel adalah Yerusalem.

"Saya kira ditarik saja buku itu. Karena yang kita tahu ibukota Israel itu adalah Tel Aviv. Bukan Yerusalem," kata Mahyudin usai menyampaikan Sosialisasi Empat Pilar MPR kepada Majelis Taklim Nur Hasanah di Oak Tree Hotel, Bontang, Kalimantan Timur, Minggu (17/12).

Publik belakangan ini dikejutkan dengan buku pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) untuk siswa kelas VI SD yang menyebutkan ibu kota Israel adalah Yerusalem. Buku pelajaran SD itu sudah beredar sejak 2008 lalu.

Mahyudin mengaku tidak mengetahui persis pihak yang mengeluarkan dan mengedarkan buku tersebut.

Meski demikian Kemendikbud tetap harus bertanggung jawab atas peredaran buku itu.

"Saya tidak tahu siapa yang mengeluarkan buku itu, apakah dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau swasta. Saya kira Mendikbud harus bertanggung jawab," ujarnya.

Menurut Mahyudin, jika dalam buku pelajaran SD itu Indonesia sudah lebih dulu mengatakan bahwa ibu kota Israel adalah Yerusalem maka hal ini merupakan sebuah kesalahan yang fatal.

"Ini namanya keterlaluan. Saya kira buku itu harus diperbaiki," tegasnya.

buku pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) untuk siswa kelas VI SD yang menyebutkan ibu kota Israel adalah Yerusalem.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News