Pihak Berwajib Australia Peringatkan Kelompok Supremasi Kulit Putih
Para penganut ideologi supremasi kulit putih, yang menganggap Islam dan imigran non kulit putih tak cocok dengan Australia, kini mendapatkan pengawasan lebih ketat dari pihak berwajib.
Pengawasan ini, kata Mike Pezzullo, Sekjen Departemen Dalam Negeri yang membawahi imigrasi, kepolisian dan intelijen, dilakukan menyusul serangan terorisme di Christchurch pekan lalu.
Pezzullo mengatakan departemennya mendedikasikan diri untuk menentang ideologi ekstrim supremasi kulit putih dan para penganutnya setelah serangan di Selandia Baru.
"Kalian berada dalam radar kami," tegasnya seraya memperingatkan mereka tidak akan berhasil memicu perselisihan rasial di masyarakat.
"Pengawasan dan tekanan terhadap kalian akan semakin meningkat," tambah Pezzullo.
Dia tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai seberapa besar ancaman dari kelompok supremasi kulit putih di Australia.
Sebelum serangan teror di Christchurch, Pezzullo menyebutkan tujuh ancaman nyata bagi keamanan nasional Australia. Namun ekstrimis sayap kanan sama sekali tidak dia sebutkan.
Dia menyebut serangan teror di Christchurch sebagai "pembantaian mengerikan terhadap umat Islam yang sedang beribadah".
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata