Pijit Paha, Rp5 Juta Lenyap

Pijit Paha, Rp5 Juta Lenyap
Pijit Paha, Rp5 Juta Lenyap

jpnn.com - MEDAN-Para penumpang angkutan kota (angkot) di Medan harus lebih berhati-hati. Pasalnya, modus kejahatan di dalam angkot dengan cara kusuk (pijat) "magic" mulai marak.

Terbukti, Isa (28) asal Sigli, Nangroe Aceh Darussalam ketiban sial. Uang untuk biaya perobatan abangnya, Zulkarnain, sebesar Rp5 juta yang berada dikantong kiri celananya dicopet oleh lima pria "penjual obat" saat berada di dalam angkot 65, ketika melintas di Jalan Gatot Subroto, Medan.

Ditemui Sumut Pos (Grup JPNN) di Polsek Sunggal Senin (16/6) siang, Isa mengaku, peristiwa naas yang dialaminya bermula ketika sedang berada di dalam angkot dan hendak menuju ke rumah Zulkarnain, di kawasan Kampung Durian. Tujuan korban adalah memberikan uang sebanyak Rp5 juta yang dititip kakaknya untuk biaya perobatan abang kandungnya Zulkarnain (32) yang tengah mengalami sakit.

Dalam perjalanan, persisnya di kawasan Jalan Gatot Subroto, Medan Helvetia, 3 pria menaiki angkot yang ditumpanginya dan langsung duduk di samping kanan dan kiri korban. Berjarak 10 meter kemudian, dua orang pria kembali menyetop angkot dan langsung duduk di depan korban dan di pinggir pintu.

Berselang beberapa saat, dua pria yang duduk di samping korban menawarkan obat sembari memijat-mijat bagian paha korban. Sementara, pelaku yang berada di hadapan korban mencoba mengalihkan perhatian dengan mengajak bercerita. Setelah 15 menit kemudian, para pelaku satu persatu turun dari angkot dan meninggalkan korban seorang diri.

Tak berapa lama, korban yang tersadar bahwa uang Rp5 juta yang berada di saku kiri celana jeans yang dikenakannya raib dibawa kabur pelaku. Seketika itu juga, korban turun dan kemudian mendatangi Polsek Sunggal guna melaporkan peristiwa yang dialaminya.

Di hadapan petugas SPKT Polsek Sunggal, korban menceritakan, bahwa dirinya merasa seperti terkena hipnotis oleh pelaku.

"Ada lima orang tadi pelakunya. Saya tadi naik angkot 65 mau ke Kampung Durian tempat abangku mau mengantar uang. Dikusuk-kusuknya paha saya, setelah itu yang di depan saya mengajak bercerita. Enggak lama mereka semua turun dari angkot dan saya tersadar. Lalu saya periksa uang dikantong kiri ternyata sudah raib," ungkap pria yang mengaku bekerja sebagai kernet bus ini.

MEDAN-Para penumpang angkutan kota (angkot) di Medan harus lebih berhati-hati. Pasalnya, modus kejahatan di dalam angkot dengan cara kusuk (pijat)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News