Pijit Tombol agar Tidak Merasa Dianaktirikan
Selasa, 14 Juli 2009 – 12:31 WIB
Demikian juga mukena untuk umumnya. Kain sembahyang untuk wanita itu ditaruh di hanger seperti di tempat laundry modern. Dengan sistem penggantungan seperti itu, tidak akan ada mukena yang berbau. Padahal, selama ini, saya selalu hanya melihat mukena yang justru dilipat, lalu dimasukkan ke lemari. Bisa dibayangkan mukena yang di bagian wajahnya pasti basah itu (karena dipakai oleh orang yang baru saja berwudu) menjadi apak dan berbau.
Saya sebenarnya malu harus ”impor” madrasah dari Singapura. Tapi, saya juga harus mengakui untuk zaman modern nanti, kita tidak bisa lagi tidak menyesuaikan diri. (*)
Dalam kapasitasnya sebagai partner di Indonesia, DAHLAN ISKAN Sabtu lalu (11/7) diundang menghadiri peresmian gedung baru madrasah di Singapura.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408