PIK2 Brigit

Oleh: Dahlan Iskan

PIK2 Brigit
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Tidak mudah membuat perusahaan berhasil melantai di bursa. Machmud bisa. Tiga tahun terakhir labanya sangat besar –untuk ukuran perusahaan kelas menengah. Dividen yang dibagikan selama tiga tahun itu mencapai Rp 40 miliar.

Baca Juga:

Dengan IPO, OBAT kini dapat suntikan dana segar Rp 50 miliar. Machmud akan menambah jenis produk: susu spirulina. Dia tahu pemerintah kesulitan dalam menyediakan protein gratis untuk anak sekolah.

Seharusnya dalam paket Makan Bergizi Gratis itu disertakan susu. Tetapi produksi susu dalam negeri terlalu sedikit. Kalau program itu dipaksakan pakai susu dampak kebaikan ekonominya lari ke perusahaan di luar negeri.

Maka tokoh seperti Dr Monica dari Bandung mengusulkan susu diganti daun kelor. Anda masih ingat Dr Monica: yang mencetuskan ide transfusi konvalesen saat Covid-19 dulu.

Saya pernah beberapa kali minum kelor. Yakni daun kelor yang sudah dikeringkan. Sudah dijadikan bubuk lembut. Lalu dimasukkan ke air satu gelas. Diaduk.

Rasanya: saya tidak bisa membayangkan ekspresi anak-anak sekolah itu ketika meminumnya, apalagi kalau tiap hari.

Mungkin kelor itu harus diwujudkan dalam bentuk lain. Mungkin Anda tahu bentuk apa yang bisa diterima anak sekolah. Kue?

Machmud mengusulkan susu spirulina. Protein yang terkandung dalam susu, katanya, ada di spirulina. Masih lebih kaya lagi.

Anak muda dari kota kecil itu benar-benar meraih kenyataan. Perusahaannya resmi IPO: Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk. Kode sahamnya OBAT.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News