Pikiran Besar di Kota Kecil (2-habis)
Khawatir Square Jadi Korban Kepentingan Dunia atau Akhirat
Jumat, 26 Juni 2009 – 06:37 WIB
HANYA dalam waktu enam, Kendari benar-benar berubah dan berkembang. Banyak kemajuan yang saya lihat ketika untuk kali kedua saya berkunjungan ke ibukota provinsi Sulawesi Tenggara tersebut. Begitu banyak perubahan yang terjadi di kota itu. Wali kota atau gubernur bisa berganti dalam waktu lima tahun. Kebijakannya bisa saja hanya mempertimbangkan keuntungan jangka pendek. Tapi, Kendari Post akan abadi berada di kota Kendari selamanya: bisa mengawasinya dalam jangka waktu yang tidak terbatas.
Dan lihat!: di tengah-tengah kota itu ada square yang luasnya paling tidak lima ha. Di pusat kota. Alangkah langkanya sekarang kota yang memiliki square seluas itu di pusatnya. Begitu luasnya, saya sangat khawatir square tersebut akan diincar orang untuk keperluan lain yang lebih ''menguntungkan". Baik alasan keuntungan dunia maupun akhirat.
Baca Juga:
Keuntungan dunia, misalnya, dengan cara membangun mal di situ. Alasan keuntungan akhirat, misalnya, untuk membangun masjid raya. Karena itu, saya berpesan kepada teman-teman Kendari Post untuk ikut menjaga keabadian square tersebut.
Baca Juga: